-
Jumlah kasus korupsi 2024 turun drastis dibanding 2023.
-
Potensi kerugian negara melonjak hingga Rp 279,9 triliun.
-
Kasus korupsi PT Timah mendominasi kerugian dan soroti lemahnya transparansi aparat.
Suara.com - Indonesia Corruption Watch (ICW) merilis laporan tren penindakan korupsi sepanjang tahun 2024.
Jumlah kasus yang ditangani aparat penegak hukum anjlok drastis tetapi potensi kerugian negara justru melonjak tajam.
ICW mencatat ada 364 kasus korupsi dengan 888 tersangka sepanjang 2024.
Angka ini turun lebih dari setengah jika dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 791 kasus.
“Jumlah kasus yang ditangani aparat penegak hukum di tahun 2024 merupakan yang terendah dalam lima tahun terakhir,” ujar Staf Divisi Hukum dan Investigasi ICW, Zararah Azhim Syah dalam YouTube Sahabat ICW, Selasa (30/9/2025) .
Meski begitu, potensi kerugian negara yang berhasil diungkap justru meroket hingga Rp 279,9 triliun.
"Serta potensi kerugian negara yang timbul sebesar Rp 279,9 triliun dan nilai suap-menyuap sebesar Rp 157 miliar", katanya.
ICW menyebut, lonjakan fantastis ini didominasi kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas timah di PT Timah Tbk, yang menyumbang kerugian hingga Rp 271 triliun atau 96,8 persen dari total keseluruhan.
"Salah satunya adalah disebabkan oleh kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas timah di wilayah izin usaha pertambangan PT Timah, TBK," jelasnya.
Baca Juga: Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Dugaan Korupsi Program Digitalisasi Pendidikan
ICW menilai lemahnya transparansi laporan kinerja aparat penegak hukum, khususnya kepolisian dan kejaksaan, berkontribusi pada merosotnya jumlah kasus yang terpantau.
“Banyak satuan kerja yang tidak melaporkan penanganan perkara, sehingga ruang gerak koruptor makin leluasa,” jelas Azhim, divisi hukum dan investigasi ICW.
Reporter: Maylaffayza Adinda Hollaoena
Berita Terkait
-
Gedung Bundar Siapkan 'Amunisi' untuk Patahkan Gugatan Praperadilan Nadiem Makarim
-
Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
-
Curhat Presiden Prabowo di Depan Wartawan: Gaji Kalian Sedikit, yang Mungkin Kaya Bosnya kan?
-
KPK Geledah Rumah Gubernur Kalbar dan Bupati Mempawah, Barang Sitaan Masih Dirahasiakan
-
Usut Kasus Korupsi di DJKA, KPK Panggil Billy Beras
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
DPR Desak Pemerintah Gerak Cepat Tangani Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo
-
Perempuan Masih Jadi Objek Politik? Kritik Pedas Mahasiswi untuk Demokrasi Indonesia
-
Cuaca Hari Ini: Hujan Merata di Kota-kota Besar Jawa dan Sumatera
-
Pengacar Arya Daru Pangayunan Minta Polisi Dalami Sosok Vara dan Dion, Siapa Dia?
-
Guru Besar IPB: Petani Dituntut Taat Kebijakan, Tapi Bantuan Benih dan Pupuk Masih Jauh dari Cukup
-
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Dugaan Korupsi Program Digitalisasi Pendidikan
-
1.300 UMKM Siap Unjuk Gigi di Kompetisi Perdana Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas
-
Merasa Terlindungi, Barang Pemberian Kapolda Herry Heryawan Bikin Penyandang Tunarungu Ini Terharu
-
Kolaborasi Bareng DPRD DKI, Pramono Resmikan Taman Bugar Jakbar
-
Menteri Hukum Ultimatum PPP: Selesaikan Masalah Internal atau AD/ART Jadi Penentu