- Wapres Gibran Rakabuming Raka mewakili Presiden Prabowo di KTT G20 Johannesburg, Afrika Selatan, yang dinilai konstitusional.
- DPR melalui Komisi I berharap kehadiran Gibran menghasilkan keuntungan konkret, bukan sekadar seremonial belaka.
- Gibran diharapkan memperkuat posisi Indonesia serta menyuarakan kepentingan negara berkembang dalam isu ekonomi dan iklim.
Suara.com - Debut Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di panggung global mewakili Presiden Prabowo Subianto dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Johannesburg, Afrika Selatan, langsung diwarnai 'catatan khusus' dari Parlemen.
Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi NasDem, Amelia Anggraini, memberikan lampu hijau namun menitipkan sejumlah harapan besar yang harus dibawa pulang oleh Gibran.
Meski menilai penugasan ini wajar secara konstitusional, Amelia menekankan bahwa kehadiran Gibran tidak boleh sekadar seremonial.
Menurutnya, Wapres memiliki tugas berat untuk menerjemahkan forum internasional ini menjadi keuntungan konkret bagi rakyat Indonesia.
"Pertama-tama, penugasan Mas Wapres Gibran untuk hadir di KTT G20 di Afrika Selatan menurut saya sepenuhnya sejalan dengan konstitusi dan praktik yang sudah berjalan selama ini. Dalam sistem kita, Wakil Presiden memang membantu Presiden, termasuk ketika Presiden membagi tugas untuk hadir di forum internasional setingkat kepala negara seperti G20," ujar Amelia kepada wartawan, Jumat (21/11/2025).
Ia mengingatkan publik bahwa praktik semacam ini bukanlah hal baru. Pemerintahan sebelumnya telah sering melakukan hal serupa, menepis anggapan bahwa penugasan ini di luar kebiasaan.
Amelia mencontohkan bagaimana Jusuf Kalla kerap mewakili Presiden Joko Widodo, hingga Boediono di era Presiden SBY.
"Jadi dari sisi preseden, kehadiran Wapres di forum seperti ini adalah hal yang wajar, bukan sesuatu yang di luar koridor," tegasnya.
Namun, di balik kewajaran itu, tersimpan harapan besar. Amelia memandang KTT G20 di Johannesburg sangat strategis karena menjadi yang pertama di benua Afrika dan mengusung agenda yang pro-negara berkembang seperti kesetaraan dan penguatan suara Global South.
Baca Juga: Gibran Wakilkan Pidato Presiden di KTT G20, Ini Alasan Prabowo Tak Pergi ke Afrika Selatan
Ia berharap Gibran melanjutkan semangat yang dibawa Indonesia saat menjadi tuan rumah G20 di Bali.
"Harapan kami ia membawa kesinambungan itu: memperkuat posisi Indonesia sebagai jembatan antara Utara–Selatan, mengangkat kerja sama Afrika–Asia, sekaligus menyuarakan kepentingan negara berkembang dalam isu pembiayaan iklim, ketahanan pangan, energi, dan tata kelola ekonomi digital," jelasnya.
Secara spesifik, Amelia menyoroti citra Gibran sebagai representasi generasi muda. Panggung G20, menurutnya, adalah ajang pembuktian bahwa narasi ekonomi digital dan peran anak muda yang sering digaungkan bukanlah sekadar jargon kampanye.
Ia mendorong Gibran untuk proaktif, tidak hanya duduk manis mendengarkan pidato para pemimpin dunia. Momen ini harus dimanfaatkan untuk membangun lobi dan jaringan yang kuat.
"Jadi bukan hanya hadir, tetapi aktif dalam dialog, membangun jejaring konkret dengan pemimpin lain, dan pulang dengan deliverable yang bisa diterjemahkan menjadi kerja sama nyata bagi investasi, lapangan kerja, dan transfer teknologi ke Indonesia," tuturnya.
Amelia pun memberikan sinyal bahwa DPR tidak akan melepas tanggung jawab pengawasan begitu saja. Komisi I akan memantau secara ketat hasil dari lawatan Gibran ke Afrika Selatan untuk memastikan mandat yang diberikan benar-benar dijalankan demi kepentingan nasional.
Berita Terkait
-
Gibran Wakilkan Pidato Presiden di KTT G20, Ini Alasan Prabowo Tak Pergi ke Afrika Selatan
-
Hadiri KTT G20 di Afsel, Gibran akan Berpidato di Depan Pemimpin Dunia
-
ICW: Baru Setahun, Prabowo-Gibran Bikin Reformasi 1998 Jadi Sia-sia
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Sektor Energi hingga Kebebasan Sipil Disorot: Haruskah Reshuffle?
-
Rismon Pamer Buku 'Wapres Tak Lulus SMA': Minta Versi Digitalnya Disebarluaskan Gratis!
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar
-
Detik-detik Mencekam Pesawat Oleng Lalu Jatuh di Karawang, Begini Kondisi Seluruh Awaknya
-
Inovasi Layanan PT Infomedia Nusantara Raih Penghargaan dari Frost & Sullivan
-
PAD Naik Drastis, Gubernur Pramono Pamer Surplus APBD DKI Tembus Rp14 Triliun
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota
-
Selidiki Kasus BPKH, KPK Ungkap Fasilitas Jemaah Haji Tak Sesuai dengan Biayanya