- Kerry Chalid menyampaikan surat terbuka melalui kuasa hukumnya setelah sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Selasa (25/11/2025).
- Ia membantah tuduhan korupsi merugikan negara Rp 285 triliun, menegaskan hanya menyewakan terminal BBM kepada Pertamina.
- Kerry menuntut proses hukum yang adil dan berdasarkan fakta, bukan kriminalisasi, setelah ditahan sejak Februari 2025.
Suara.com - Muhammad Kerry Adrianto Riza, atau Kerry Chalid, mengirimkan surat terbuka terkait dugaan kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina.
Surat tersebut disampaikan melalui kuasa hukumnya, Patra M. Zen, usai sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Selasa (25/11/2025).
Dalam suratnya, Kerry menegaskan dirinya bukan pejabat negara dan tidak mengambil uang negara.
Namun, ia merasa dicitrakan sebagai “penjahat besar” yang menjadi sumber masalah bangsa. “Di mana keadilan?” tegas Kerry.
Kerry menuturkan, proses penahanan dan pemeriksaan yang dijalani sejak Februari 2025 berlangsung tanpa prosedur yang benar. Hampir delapan bulan ia mendekam sebelum akhirnya persidangan digelar pada 13 Oktober 2025.
Selama itu, nama baik Kerry dan keluarganya rusak.
Ayahnya, Riza Chalid, bahkan dituduh sebagai dalang demo Agustus 2025 tanpa bukti. “Ayah saya tidak mungkin melakukan hal tersebut,” tegas Kerry.
Selain itu, Kerry membantah tudingan Riza Chalid sebagai beneficial owner PT OTM. “Namanya tidak tercatat dan tidak pernah terlibat di perusahaan,” jelasnya.
Kerry juga membantah dakwaan merugikan negara Rp 285 triliun. Ia menegaskan, bisnisnya hanya menyewakan terminal BBM kepada Pertamina.
Baca Juga: Bantah Rugikan Rp285 Triliun, Kerry Chalid: Justru Saya Bantu Negara Menghemat
“Tuduhan itu fitnah keji. Faktanya, kegiatan saya membantu negara menghemat dan memperkuat distribusi energi, manfaatnya hingga Rp 145 miliar per bulan,” jelasnya.
Kerry menambahkan, terminal BBM yang dimiliki dibeli dengan pinjaman bank, bukan warisan keluarga, dan hingga kini pinjaman belum lunas.
Menurut Kerry, penyewaan terminal BBM senilai Rp 2,9 triliun selama 10 tahun justru memberikan manfaat maksimal bagi negara. Mantan Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan, dan mantan Direktur Pemasaran dan Niaga, Hanung Budya Huktyanta, juga membantah adanya intervensi dari Riza Chalid terkait terminal tersebut.
“Terminal Merak terbukti meningkatkan kapasitas stok BBM nasional, menekan biaya impor, dan menambah efisiensi distribusi. Ini nyata, bukan korupsi,” tegas Kerry.
Kerry berharap surat terbuka ini sampai ke Presiden Prabowo Subianto.
Ia menegaskan tidak meminta diperlakukan istimewa, namun hanya menginginkan proses hukum yang adil dan berdasarkan fakta, bukan gosip atau opini publik.
Berita Terkait
-
Bantah Rugikan Rp285 Triliun, Kerry Chalid: Justru Saya Bantu Negara Menghemat
-
Tadinya Enggan, Kini Shell Beli Base Fuel dari Pertamina, Pasokan BBM Normal?
-
Beli Base Fuel dari Pertamina, SPBU BP Mulai Normalisasi Pasokan BBM
-
Pastikan Ketersediaan BBM pada Nataru, Pertamina Tambah Stok Pertalite 1,4 Juta kl
-
AKR-BP dan Vivo Sudah Telan BBM Pertamina, Kapan Giliran Shell?
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
-
Jelang Nataru, BPH Migas Pastikan Ketersediaan Pertalite Aman!
Terkini
-
Viral! Warga Malah Nonton Saat Gunung Semeru Luncurkan Debu Vulkanik Raksasa di Jembatan Ini
-
Viral Stiker Keluarga Miskin Ditempel di Rumah Punya Mobil,Bansos Salah Sasaran Lagi?
-
Plot Twist! Kurir Narkoba Kecelakaan di Tol Lampung, Nyabu Dulu Sebelum Bawa 194 Ribu Ekstasi
-
Mahfud MD Soal Geger di Internal PBNU: Konflik Tambang di Balik Desakan Gus Yahya Mundur
-
'Terima Kasih Pak Prabowo': Eks Dirut ASDP Lolos dari Vonis Korupsi, Pengacara Sindir KPK Keliru
-
Yusril: Pemberian Rehabilitasi Kepada Direksi Non Aktif PT ASDP Telah Sesuai Prosedur
-
Pengusaha Adukan Penyidik KPK ke Bareskrim: Klaim Aset Rp700 Miliar Disita Tanpa Prosedur
-
Tumbuh di Wilayah Rob, Peran Stimulasi di Tengah Krisis Iklim yang Mengancam Masa Depan Anak Pesisir
-
Sambangi Istana Usai Pulang dari Afrika Selatan, Apa Saja yang Dilaporkan Gibran ke Prabowo?
-
Nasib Tragis Ayah Tiri Bocah Alvaro, Alex Iskandar Dimakamkan di TPU Kedaung Tangerang