Suara.com - Kementerian Perhubungan melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek atau BPTJ menyarankan agar uji coba transaksi nontunai nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) di jalan tol tidak diterapkan kepada kendaraan pribadi terlebih dahulu.
Teknologi transaksi tol nirsentuh atau MLFF yang tak lagi membutuhkan kartu tol itu rencananya akan diuji coba pada akhir 2022, sebelum berlaku penuh di 2024 mendatang.
"Terkait dengan uji coba, kita mungkin akan mengujicobakan untuk kendaraan-kendaraan tertentu, misalnya diterapkan pada bus dulu, kita akan melihat perilaku pengguna seperti apa dengan teknologi baru tersebut," ujar Direktur Lalu Lintas BPTJ Sigit Irfansyah dalam diskusi daring di Jakarta, Jumat (20/5/2022).
Sigit mengatakan bahwa uji coba penerapan sistem MLFF di tol terhadap golongan kendaraan non-pribadi terlebih dahulu, dikarenakan jumlah populasi kendaraan pribadi yang sangat banyak.
"Mungkin yang lebih mudah adalah dengan (golongan kendaraan) yang jumlah populasinya lebih kecil, agar kita bisa melakukan evaluasi secara bertahap," katanya.
Direktur Lalu Lintas BPTJ tersebut mendukung penerapan sistem transaksi MLFF di jalan tol, karena sistem ini ingin menguntungkan pengguna jalan tol.
"MLFF tujuannya adalah ingin menguntungkan pengguna jalan tol," katanya.
Kendati demikian Sigit juga menyarankan agar kemungkinan munculnya risiko non-buying customer atau konsumen yang tidak membayar akibat tidak adanya gerbang tol, dapat dipikirkan dan diantisipasi bersama-sama oleh semua pemangku kepentingan.
"Kalau saya melihat pengalaman di beberapa tempat, penerapan MLFF dengan skema yang berbeda seperti dengan menggunakan portal atau gentry sehingga risiko pengguna tol tidak membayar bisa dicegah. Sekarang teknologi MLFF yang dikembangkan di jalan tol Indonesia adalah tanpa pintu gerbang atau gentry tol," katanya.
Baca Juga: BPJT: Transaksi Tol Nirsentuh Akan Berlaku Penuh di 2024
"Dengan demikian harus ada trust atau kepercayaan dari para pengguna jalan tol," tambah Sigit.
Sebelumya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menargetkan transaksi nontunai dan nirsentuh di jalan tol atau dikenal dengan layanan menggunakan sistem Multi Lane Free Flow (MLFF) akan diterapkan secara bertahap di beberapa ruas jalan tol pada akhir tahun ini.
Teknologi transaksi MLFF yang akan diterapkan di jalan tol di Indonesia, nantinya memungkinkan pengendara selaku pengguna jalan tol tidak perlu lagi berhenti di gerbang tol, apalagi mengantre tapping kartu uang elektronik saat melakukan pembayaran.
Nantinya perangkat yang rencananya digunakan pada transaksi nirsentuh MLFF yakni, Electronic On-Board Unit atau dikenal dengan E-OBU, dan perangkat Electronic Route Ticket dimana pengguna dapat memilih titik masuk dan keluar sesuai rute perjalanan sekali pakai.
Melalui penerapan transaksi nirsentuh MLFF tentunya memiliki manfaat sangat besar karena bisa menghilangkan waktu antrean menjadi nol detik. Sebelumnya dengan penggunaan uang elektronik atau kartu tol telah mengurangi waktu transaksi maksimal 5 detik. [Antara]
Berita Terkait
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Rencana Stimulus Berupa Diskon Tarif Tol Harus Punya Dasar Hukum Jelas
-
Jangan Sampai Nyesal dan Rugi Puluhan Juta, Pahami Cara Gunakan E-Toll di Jalan Tol yang Tepat
-
Proyek Pembayaran Tol Tanpa Stop MLFF Terlempar dari PSN
-
Gimana Nasib Bayar Tol Tanpa Stop di Pemerintah Prabowo? Menteri PU Buka Suara
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Penyebab Cloudflare Down, Sebabkan Jutaan Website dan AI Lumpuh
-
Format dan Jadwal Babak Play Off Piala Dunia 2026: Adu Nasib Demi Tiket Tersisa
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
Terkini
-
7 Mobil Bekas Sekelas Mitsubishi Destinator, Tangguh dan Nyaman untuk Keluarga
-
Terpopuler: Bobibos Bikin Heboh, Mobil Presiden Diisi Bensin Oplosan
-
5 Mobil Matic Bekas Retro untuk Anak Muda Budget Minim
-
Harga Veloz Hybrid Tak Sampai Rp 300 Juta, Diperkenalkan Perdana di GJAW 2025
-
4 Rekomendasi Mobil Kecil 4WD Tangguh Harga Rp90 Jutaan, Cocok untuk Pecinta Adventure
-
3 Rekomendasi Mobil Listrik Seharga Motor Buat Mahasiswi Girly, Desain Imut dan Praktis!
-
5 Motor Sport Bekas Murah untuk Anak Muda, Harga di Bawah Rp20 Juta
-
Rekam Jejak Ikhlas Thamrin, Penemu BBM Bobibos yang Diklaim Ramah Lingkungan
-
Bocoran Produk Baru yang Dikabarkan Bakal Melantai di GJAW 2025
-
Ratusan Ribu Honda Accord Hybrid Kena Recall, Ada Cacat di Software