Suara.com - Sentra batik khas Pantura Cirebon, Jawa Barat, semakin berkembang seiring tingginya permintaan kain batik tersebut baik lokal juga ekspor. Salah seorang perajin batik di Trusmi Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon Mujiarto mengatakan, usaha batik khas Cirebon semakin berkembang karena permintaan pasar cukup tinggi.
Ia menjelaskan, sebelumnya perajin batik khas Cirebon harus menjual langsung hasil karya mereka keliling hingga Jakarta. Kini rumah penjualan batik memudahkan mereka mendapatkan keuntungan karena jumlah pengunjung ke daerah sentra batik semakin ramai.
Omzet mereka terbatas karena sulitnya memasarkan hasil kreasi batik tersebut. Menurut dia, untuk mendapatkan modal kembali kesulitan tapi kini perajin mudah meraih untung sehingga usaha batik semakin diminati masyarakat Trusmi Kabupaten Cirebon.
Kata dia, sentra batik Trusmi Cirebon membantu pemasaran bagi para perajin, mereka hanya memikirkan karyanya dan kreasi sehingga tetap diminati oleh konsumen. Kampung batik Trusmi kini dipadati ribuan perajin batik, mereka terus produksi mulai dari jenis cetak hingga batik tulis pesanan luar negeri.
Usmanto pemilik rumah batik Trusmi Cirebon mengaku, penjualan batik semakin menjanjikan karena permintaan berbagai busana batik cukup tinggi, sentra batik mulai dikenal oleh pengunjung sehingga memudahkan pemasaran.
Perajin batik Cirebon terus berkarya dengan mempertahankan ciri khas batik lokal seperti Megamendung, kreasi batik perpaduan modern.
Ia menjelaskan, motif batik Megamendung asli karya masyarakat Trusmi Kabupaten Cirebon, yang merupakan warisan budaya peninggalan nenek moyang banyak diminati oleh konsumen di dalam maupun di luar negeri. Motif dan warnanya yang khas membuat Batik Megamendung Cirebon Trusmi semakin populer dengan keunikannya tersebut.(Antara)
Berita Terkait
-
Anak Demo di Cirebon: Menteri PPPA Minta Usut Motifnya! Alarm Bagi Keluarga dan Sekolah?
-
Menteri PPPA Jenguk 13 Anak Demonstran di Cirebon, Tegaskan Keadilan Restoratif Wajib Diterapkan
-
Heboh Video Syur Hasil Editan AI, Banyak Pelajar di Cirebon jadi Korban!
-
Kisah Tukang Las Dicekik Kenaikan PBB Cirebon, Dari Rp 380 Ribu Jadi Rp 2,4 Juta
-
Daftar Daerah yang PBB-nya Naik Berlipat-lipat, Tarifnya Bikin Ngelus Dada
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
Bansos PKH Oktober 2025 Kapan Cair? Ini Kepastian Jadwal, Besaran Dana dan Cara Cek Status
-
Profil PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE), Ini Sosok Pemiliknya
-
BRI Ajak Warga Surabaya Temukan Hunian & Kendaraan Impian di Consumer BRI Expo 2025
-
TikTok Dibekukan Komdigi Usai Tolak Serahkan Data Konten Live Streaming Demo
-
Maganghub Kemnaker: Syarat, Jadwal Pendaftaran, Uang Saku dan Sektor Pekerjaan
-
Perusahaan Ini Sulap Lahan Bekas Tambang jadi Sumber Air Bersih
-
2 Hari 2 Kilang Minyak Besar Terbakar Hebat, Ini 5 Faktanya
-
IHSG Tutup Pekan di Zona Hijau: Saham Milik Grup Djarum Masuk Top Losers
-
Maganghub Kemnaker Dapat Gaji Rp 3.000.000 per Bulan? Ini Rinciannya