Suara.com - Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan perbaikan kinerja sektor ekspor yang mengalami pelemahan pada triwulan I, merupakan salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi pada triwulan II-2014.
"Mudah-mudahan angka ekspor lebih bagus di triwulan ke dua, terutama karena 'recovery' di AS dan Jepang," ujarnya di Jakarta, Senin (12/5/2014).
Chatib menambahkan faktor lainnya yang dapat memperbaiki kinerja ekspor Indonesia untuk sementara adalah meningkatnya harga komoditas energi akibat kelangkaan suplai terkait krisis geopolitik di Ukraina yang berlarut-larut.
"Ukraina ekspor 25 persen energi ke Eropa. Kalau suplai ke Eropa mengalami penurunan, maka harga energi akan naik, dan harga komoditas jadi sedikit lebih tinggi. Itu semua akan berpengaruh pada 'revenue' ekspor kita," ujarnya.
Pemerintah memberikan asumsi sebesar 6,0 persen untuk pertumbuhan ekonomi dalam APBN 2014, namun asumsi tersebut diperkirakan tidak tercapai, setelah pada triwulan I ekonomi hanya tercatat tumbuh 5,21 persen (year on year).
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I-2014 secara tahunan (yoy) didukung konsumsi rumah tangga 5,61 persen, pembentukan modal tetap bruto 5,13 persen dan konsumsi pemerintah 3,58 persen.
Sedangkan komponen ekspor dan impor, baik barang maupun jasa mengalami kontraksi atau perlambatan 0,78 persen dan 0,66 persen, meskipun pada awal triwulan I-2014 neraca perdagangan masih tercatat surplus.
Bank Indonesia telah merevisi prediksi pertumbuhan ekonomi pada tahun ini menjadi 5,1 persen-5,5 persen, dari prediksi sebelumnya 5,5 persen-5,9 persen. Revisi dilakukan karena adanya kemungkinan pelemahan dari kinerja ekspor nasional.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I 2014 mengalami perlambatan dan menurun dari perkiraan awal sekitar 5,72 persen (year on year), terutama dipengaruhi ekspor riil yang tercatat kontraksi dan konsumsi pemerintah yang melemah.
Kontraksi ekspor riil terutama akibat penurunan ekspor pertambangan, seperti batu bara dan konsentrat mineral, antara lain karena melemahnya pemintaan terutama dari Cina dan menurunnya harga serta pengaruh temporer dari dampak kebijakan pelarangan ekspor mineral mentah. (Antara)
Berita Terkait
-
Penyaluran Kredit Meski Gacor Demi Pertumbuhan Ekonomi Konsisten di 5 Persen
-
Pemerintah Punya Target Besar, 8 Paket Kebijakan Ekonomi Jadi 'Jurus' Capai Pertumbuhan 5,2 Persen
-
Menkeu Purbaya: Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen Bukan Hal yang Sulit
-
Harapan Pengusaha Kepada Menteri Keuangan Baru Purbaya Yudhi
-
Solusi Menkeu Baru Soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Bikin Ekonomi Ngebut Biar Rakyat Sibuk Cari Makan Enak
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Naik Kelas Bersama BRI, UMKM Fashion Asal Bandung Ini Tembus Pasar Internasional
-
Apa Itu Co Living? Tren Gaya Hidup Baru Anak Muda
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
SPBU Swasta Beli BBM dari Pertamina, Simon: Kami Tak Cari Untung!
-
Jurus SIG Hadapi Persaingan: Integrasi ESG Demi Ciptakan Nilai Tambah Jangka Panjang
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
Kemenhub 'Gandeng' TRON: Kebut Elektrifikasi Angkutan Umum, Targetkan Udara Bersih dan Bebas Emisi!
-
Harris Arthur Resmi Pimpin IADIH, Siap Lawan Mafia Hukum!
-
Fakta-fakta Demo Timor Leste: Tekanan Ekonomi, Terinspirasi Gerakan Warga Indonesia?