Suara.com - Peneliti Kebijakan Ekonomi Forum Pajak Berkeadilan (FPB), Wiko Saputro mengatakan Indonesia menempati peringkat ketujuh dalam aliran uang ilegal, dengan total nilai nominal mencapai Rp2.254 triliun dalam 10 tahun terakhir.
"Aliran uang ilegal tersebut salah satu penyebabnya karena praktek pengemplangan pajak dan penghindaran pajak," kata Wiko di Jakarta, Jumat (13/2/2015).
Ia menjelaskan, praktek-praktek tersebut sering terjadi pada sektor kelapa sawit yang merugikan negara sebesar Rp45,9 triliun.
"Salah satu indikatornya adalah maraknya praktek tax evasion dan tax avoidance (penghindaran pajak) yang dilakukan oleh perusahaan kelapa sawit," katanya.
Sementara itu, Direktur Transformasi Untuk Keadilan (TuK) Indonesia, Rahmawati Retno Winarni mengatakan pada Januari 2014, bank asing maupun domestik menyediakan total dana sebesar 15,6 miliar dolar AS sebagai hutang berjalan untuk sektor pertanian, kehutanan, dan perburuan.
"Kami mengidentifikasi ada dana sebesar 17,8 miliar dolar AS untuk hutang baru kepada 25 grup perusahaan kelapa sawit pada periode 2009 sampai 2013," katanya.
Menurutnya, Bank Mandiri sebagai bank domestik terbesar yang memberikan pinjaman atau pembiayaan tersebut sedangkan untuk bank asing ada HSBC dari Inggris dan OCBC dari Singapura.
Ia menambahkan, sektor kelapa sawit telah banyak menimbulkan persoalan yang terjadi, mulai dari pelanggaran HAM dan konflik tanah yang merugikan masyarakat adat yang berkonflik dengan perusahaan.
"Selain persoalan tersebut, masalah perpajakan juga menjadi persoalan yang besar karena merugikan negara," tuturnya. (Antara)
Berita Terkait
-
26 Pegawai Pajak Dipecat, Apakah Tetap Dapat Uang Pesangon?
-
Saking Ogah Bayar Pajak Kendaraan, Orang Ini Lebih Rela Bakar Mobil Mewahnya
-
Menkeu Purbaya Ogah Tarik Pajak E-commerce Tahun Depan, Tapi Ada Syaratnya
-
Bersih-Bersih Pajak! Ini Sosok Dirjen yang Berani Pecat Puluhan Pegawai Nakal
-
Beda Pajak Tahunan Toyota Raize dan Suzuki Fronx, Mana yang Lebih Hemat?
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
Terkini
-
Indonesia-Singapura Godok Task Force untuk Realisasikan Ekspor Listrik dan CCS
-
Kebijakan Hapus Utang UMKM di Bank Himbara Perlu Diperpanjang
-
Senda Gurau Bahlil Singgung Selalu Viral di Media Sosial
-
Siapa yang Berhak Menerima Subsidi Tepat LPG? Ini Aturan Jual-Beli Gas Melon
-
Kejar Amerika soal Listrik Panas Bumi, Bahlil Targetkan 500 MW Terpasang di 2027
-
Airlangga Dorong Semua Orang Punya Rekening Bank, Biar Dapat Bansos
-
Bahlil Akui Bahas Tambang dengan Muhammadiyah: Sedikit Saja
-
Kinerja Kementan Bikin Publik Optimis Pangan Nasional Aman, Swasembada di Depan Mata
-
Litbang Kompas: Masyarakat Puas dengan Kinerja Kementan, Produksi Meningkat, Stok Beras Berlimpah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi pada Perdagangan Pekan Ini, Apa Pemicunya?