Minat warga Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, untuk menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) berkurang drastis setelah pemerintah setempat menaikkan upah minimum. Banyaknya lowongan pekerjaan yang tersedia, berkat banyaknya pabrik atau perusahaan yang berdiri di Sukabumi juga mampu menyerap tenaga kerja.
"Pada tahun ini hingga Maret jumlah TKI yang diberangkatkan hanya mencapai 452 orang. Jika dibandingkan 2014 yang jumlahnya mencapai 994 orang, turun hingga 50 persen," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi, Aam Amar Halim di Sukabumi, Kamis (2/4/2015).
Halim menilai kebijakan pemerintah pusat menghentikan sementara (moratorium) pengiriman TKI ke beberapa negara, serta tingginya UMK Sukabumi yang mencapai Rp1,956 juta menjadi faktor penting menahan minat menjadi TKI.
Berkurangnya minat warga ini berdampat positif, karena akan mengurangi permasalahan TKI di luar negeri seperti kasus kehilangan kontak, penyiksaan maupun gaji yang tak dibayar.
"Tidak menutup kemungkinan jumlah TKI yang akan diberangkatkan tiga bulan ke depan jumlahnya terus menurun karena ada beberapa negara yang tidak memperpanjang perjanjian kerja dengan Indonesia sehingga tidak bisa lagi mengirim TKI ke negara tersebut," tambahnya.
Adapun data keberangkatan TKI pada 2015 ini sebanyak 79 warga menjadi TKI formal di luar negeri dengan rincian 33 lelaki, 46 perempuan dan 373 warga bekerja di sektor informal dengan rincian satu laki-laki 372 perempuan. Selain itu, ke depannya Kabupaten Sukabumi tidak akan mengirim TKI informal lagi.
"Namun demikian, dengan berkurangnya jumlah TKI yang diberangkat bukan berarti kami mengendorkan pengawasan, namun tetap meningkatkan pemantauan karena saat ini TKI asal Kabupaten Sukabumi masih banyak yang di luar negeri," kata Aam. (Antara)
Berita Terkait
-
Eksploitasi Pekerja di Taiwan Mengincar WNI, Modus Iming-iming Gaji Besar
-
Cek Status Lamaran Magang Hub Batch 3 Kemnaker, Dapatkan Uang Saku Setara UMR
-
TKI Asal Temanggung Hilang Selama 20 Tahun di Malaysia, Ahmad Luthfi Pastikan Kondisinya Aman
-
Ramai Pabrik Pindah dari Cikarang ke Jawa Tengah, Cek Perbandingan Gaji dan Biaya Hidup
-
Pemerintah Bakal Kirim 500 Ribu TKI ke Luar Negeri Tahun Depan, Ini Syarat dan Sumber Rekrutmennya
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar