Suara.com - Investor Australia masih mengeluhkan kendala berinvestasi di Indonesia. Salah satunya di Sumatera Utara.
"Kendala antara lain ketidakpastian jumlah pajak yang wajib dibayarkan dan berlapisnya perizinan," kata Duta Besar (Dubes) Australia untuk Indonesia Paul Grigson di Medan, Sumatera Utara, Kamis (15/10/2015).
Itu ia keluhkan saat bertemu dengan Pelaksana tugas Gubernur Sumut H T Erry Nuradi. Keluhan lain terkait belum jelasnya soal kepemilikan tanah dan akses terhadap kepemilikan lahan.
"Tiga hal itu, khususnya regulasi perizinan yang berlapis dan berbeda di pusat maupun daerah sangat menyulitkan investor," katanya.
Dia memberi contoh di tingkat nasional ada 162 jenis perizinan yang harus dipenuhi untuk kepemilikan usaha. "Sementara di daerah ada juga perizinan. Hal itu harus disikapi pemerintah Indonesia atau Sumut " kata Paul.
Indonesia seperti di Sumut memiliki banyak potensi yang menarik investor. Salah satunya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei kalau ditata dengan sebaik-baiknya akan berhasil. Dia memberi contoh KEK di Thailand yang menarik banyak investor.
Sementar itu, Pelaksana tugas Gubernur Sumut, Erry Nuradi menjelaskan pemerintah saat ini membuka peluang seluasnya bagi investasi dengan berbagai kemudahan perizinan. Semakin memberi kemudahan dengan adanya dikeluarkan paket kebijakan ekonomi di antaranya kemudahan perizinan.
"Australia diminta untuk menanamkan modal di KEK Sei Mangkei yang sudah menawarkan fasilitas kemudahan baik perizinan maupun tax holiday," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
Apindo Nilai Janji 19 Juta Lapangan Kerja dari Prabowo Tidak Realistis
-
CORE: Ekonomi Indonesia 2026 Resilien, Tapi Akselerasi Tertahan
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
Menkeu Purbaya Puji Bahlil: Cepat Ambil Keputusan, Saya Ikut
-
Pengusaha Kakao Lokal Minta Insentif ke Pemerintah, Suku Bunga Bisa Tembus 12%
-
7 Kontroversi Bandara Morowali: Diresmikan Jokowi, Punya 'Kedaulatan' Sendiri?
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
-
ESDM: Tahun Depan SPBU Swasta Bisa Impor BBM Sendiri Tanpa Bantuan Pertamina
-
Pemerintah Tak Perlu Buru-buru soal Tudingan Impor Beras Ilegal di Sabang
-
Dua Program Flagship Prabowo Bayangi Keseimbangan APBN 2026 dan Stabilitas Fiskal