Suara.com - Saham-saham di Wall Street berakhir lebih tinggi pada Senin (Selasa pagi WIB 22/12/2015), mengabaikan posisi harga minyak di tingkat terendah baru multi tahun, berbalik naik setelah mengalami penurunan besar akhir pekan lalu.
Dow Jones Industrial Average naik 123,07 poin (0,72 persen) menjadi ditutup pada 17.251,62.
Indeks berbasis luas S&P 500 berakhir naik 15,60 poin (0,78 persen) menjadi 2.021,15, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq naik 45,84 poin (0,93 persen) menjadi 4.968,92.
Saham-saham AS berada di wilayah positif hampir seluruh sesi, meskipun terjadi kemerosotan dalam minyak mentah Brent North Sea ke posisi terendah baru dalam 11 tahun terakhir.
Pelemahan dalam minyak dan komoditas lainnya telah menyeret saham-saham AS untuk sebagian besar hari perdagangan Desember.
"Ini hari pertama pasar naik meskipun harga minyak lebih rendah," kata Jack Ablin, kepala investasi di BMO Private Bank.
"Mungkin ada rasa yang berkembang bahwa pasar ekuitas tidak terikat secara erat dengan minyak seperti dalam beberapa minggu terakhir." Para analis mengatakan penurunan 3,3 persen dalam S&P 500 pada Kamis dan Jumat juga memosisikan pasar untuk keuntungan karena aksi buru harga murah.
Saham Apple naik 1,2 persen setelah mencapai kesepakatan dengan raksasa perusahaan telekomunikasi Swedia, Ericsson, untuk menyelesaikan beberapa sengketa paten.
Disney turun 1,1 persen meskipun melaporkan bahwa "Star Wars: The Force Awakens" menghasilkan sekitar 238 juta dolar AS penjualan "box office" di Amerika Serikat dan Kanada, menghancurkan rekor sebeluminya pada pembukaan akhir pekan sekitar 30 juta dolar AS.
Chipotle Mexican Grill merosot 3,5 persen di tengah berita bahwa Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) sedang menyelidiki wabah E.coli yang mungkin tidak terkait dengan wabah yang melanda jaringan restoran itu.
CDC mengatakan ada lima kasus penyakit di tiga negara bagian mulai 18 November, mempengaruhi orang-orang yang makan di Chipotle di minggu sebelum wabah merebak.
Saham perbankan menguat, termasuk JPMorgan Chase dan Bank of America, yang naik 1,8 persen dan 1,3 persen.
Perusahaan teknologi juga naik, dengan Cisco Systems bertambah 1,4 persen, Microsoft menguat 1,3 persen dan induk perusahaan Google, Alphabet, naik 1,1 persen. (Antara)
Berita Terkait
-
IHSG Berpeluang Rebound Meski Tertekan Aksi Jual Asing
-
IHSG Bisa Menguat Lagi Hari Ini, 6 Saham Ini Bisa Jadi Rekomendasi
-
IHSG Berpeluang Menguat Hari Ini, Harga Saham INET dan BUVA Kembali Naik?
-
IHSG Diproyeksi Menguat Hari Ini: Bursa Asia Melemah, Wall Street Was-was Saham AI
-
Sentimen Global Dorong IHSG Lanjut Menguat Hari Ini, Asing Net Buy Rp 1 Triliun
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Industri Petrokimia Dinilai Punya Peluang Besar Berkembang di Indonesia
-
Cadangan Gas Turun, PGN Ungkap Tantangan Industri Migas Nasional
-
Reklamasi: Saat Kewajiban Hukum Bertransformasi Menjadi Komitmen Pemulihan Ekosistem
-
Pemerintah Mulai Pangkas Kuota Ekspor Gas Secara Bertahap
-
Kuota Mudik Gratis Nataru 2026 Berpeluang Ditambah, Cek Link Resmi dan Tujuan
-
Saham INET Melesat 24 Persen Usai Kantongi Restu OJK untuk Rights Issue Jumbo
-
Pabrik VinFast Subang Didemo Warga Kurang dari 24 Jam Setelah Diresmikan
-
Gus Ipul Datangi Purbaya, Usul Bansos Korban Bencana Sumatra Rp 15 Ribu per Hari
-
Hadapi Libur Nataru, BRI Optimistis Hadirkan Layanan Perbankan Aman
-
Nilai Tukar Rupiah Ambruk Gara-gara Kredit Nganggur