Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pemerintah sampai saat masih terus memantau pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS agar bergerak sesuai dengan fundamental ekonomi. Ia mengklaim bahwa nilai tukar rupiah saat ini sudah menuju ke arah fundamental.
"Iya kami terus memantau sampai saat ini. Kalau dilihat peregerakannya sudah menunjukan nilai fundamentalnya. Perdagangan pagi tadi sempat menyentuh level Rp12.984 per dolar AS sampai dengan Rp13.035 per dilar AS, ini kan sudah menunjukkan pergerakan yang positif," kata Darmin saat ditemui di Hotel Borobudur, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (7/3/2016).
Meski ada beberapa pandangan yang menyebutkan bahwa nilai tukarvrupiah yang menunjukkan fundamental berada di kisaran Rp12.500 per dolar AS hingga Rp12.700 per dolar AS, namun pihaknya yakin bahwa nilai tukar rupiah akan bergerak ke arah positif.
Ia menjelaskan, pemerintah juga tidak menginginkan penguatan nilai tukar rupiah bergerak terlalu tajam. Pasalnya, hal tersebut dapat memukul kinerja ekspor Indonesia.
"Kami nggak mau kalau nantinya mengganggu ekspor, kita ini lagi genjot eskpor. Tapi ini semua tergantung, tidak statis karena negara di dunia bergerak melakukan kebijakan ada yang mendorong tingkat bunga di bawah inflasi sehingga negatif, tingkat bunga riil, dan lainnya," katanya.
Menurutnya, saat ini yang dibutuhkan untuk mendongkrak perekonomian dan yang dibutuhkan para pengusaha adalah menjaga nilai tukar rupiah tetap bergerak stabil agar nantinya tidak mengganggu ekspor.
"Makanya nanti kita akan berkoordinasi dengan BI nggak bisa pemerintah sendiri," kata mantan Gubernur Bank Indonesia tersebut.
Berita Terkait
-
Nilai Tukar Rupiah Menguat di Jumat Sore, Didorong Surplus Transaksi Berjalan
-
Rupiah Masuk Zona Hijau Lawan Dolar Amerika, Terangkat Sentimen Ini
-
Rupiah Lesu Lawan Dolar AS, Karena The Fed Galau Soal Suku Bunga Acuan
-
Rupiah Kembali Merosot Sentuh Level Rp 16.748 per Dolar Amerika
-
Rupiah Ngacir di Penutupan Sore ke Level Rp 16.708, Imbas BI Rate Ditahan
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Saham AS Jeblok, Bitcoin Anjlok ke Level Terendah 7 Bulan!
-
Baru 3,18 Juta Akun Terdaftar, Kemenkeu Wajibkan ASN-TNI-Polri Aktivasi Coretax 31 Desember
-
BUMN-Swasta Mulai Kolaborasi Perkuat Sistem Logistik Nasional
-
IHSG Lesu Imbas Sentimen Global, Apa Saja Saham yang Top Gainers Hari Ini
-
Gaji PNS Naik Tahun Depan? Ini Syarat dari Kemenkeu
-
Menkeu Purbaya Yakin Sisa Anggaran Kementerian 2025 Lebihi Rp 3,5 Triliun
-
Nilai Tukar Rupiah Menguat di Jumat Sore, Didorong Surplus Transaksi Berjalan
-
Sinyal Bearish Bitcoin: Waspada Bull Trap di Tengah Ketidakpastian Makro Global
-
Perkuat Tulang Punggung Ekonomi, BRI Salurkan KUR untuk UMKM
-
Data Neraca Transaksi Berjalan Positif, Bagaimana Nasib Dolar AS di Pasar Domestik?