Suara.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengidentifikasi minat jaringan grup hotel berbintang asal Taiwan untuk memperluas investasi di Bali dan Lombok,Nusa Tenggara Barat.
"Indonesia merupakan salah satu negara prioritas bagi jaringan hotel tersebut mengingat besarnya potensi pertumbuhan ekonomi. Selain Jakarta, jaringan hotel tersebut juga berminat untuk mendirikan hotel di kawasan wisata pantai, di mana mereka tertarik untuk memiliki hotel di Bali dan Lombok," kata Kepala BKPM Franky Sibarani dalam siaran persnya yang diterima di Jakarta, Jumat (8/4/2016).
Franky mengatakan sektor pariwisata merupakan salah satu sektor prioritas yang akan ditarik masuk ke Indonesia.
Sektor tersebut juga dinilai prospektif mengingat pemerintah akan membuka bidang usaha restoran dan hotel untuk kepemilikan asing.
Menurut Franky, pihaknya mendukung masuknya jaringan hotel sekelas bintang lima tersebut di Indonesia. Ia menambahkan, jaringan hotel sekelas bintang tiga pun memiliki pasar tersendiri sehingga juga potensial untuk masuk ke Indonesia.
Terkait rencana perluasan investasi asal Taiwan itu di Bali dan Lombok, pihak manajemen hotel meminta informasi mengenai kawasan-kawasan pariwisata potensial di Indonesia untuk kemudian disampaikan kepada para investornya.
Grup hotel tersebut memiliki jaringan hotel sekelas bintang lima, bintang empat, dan bintang tiga.
Grup hotel tersebut juga menjalankan kegiatan manajemen hotelnya sedangkan konstruksi bangunan akan didukung oleh para investor grup hotel tersebut.
Ada pun hotel di Jakarta di bawah jaringan tersebut merupakan cabang hotel sekelas bintang setelah jaringannya memiliki cabang hotel di beberapa lokasi lain, termasuk Beijing, Berlin, Montenegro, Phuket, Singapura, Taipei, dan Turks and Caicos.
Properti Kepala Bidang Investasi Kantor Dagang Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei Mohammad Faizal menambahkan hotel tersebut akan dibangun dalam satu kompleks properti di mana di dalamnya akan pula dibangun gedung residensial (kondominium).
"Berdasarkan laporan yang disampaikan oleh pihak jaringan hotel tersebut, saat ini untuk hotel yang berlokasi di Jakarta sedang dalam tahap konstruksi dan diharapkan akan dapat mulai beroperasi pada awal tahun 2018," lanjutnya.
Menurut Faizal, posisi Indonesia dinilai penting oleh para investor, terutama di kawasan ASEAN, karena populasi Indonesia mewakili 40 persen dari total populasi Asia Tenggara.
Ditambah dengan telah diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN, maka dapat diperkirakan bahwa aktivitas ekonomi di Indonesia akan semakin sibuk.
"Untuk itu, sektor-sektor pendukung seperti hotel sangat dibutuhkan dan merupakan salah satu sektor yang dipromosikan kepada para pelaku usaha di Taiwan," imbuh Faizal. (Antara)
Berita Terkait
-
Toyota-Pertamina Siap Bangun Pabrik Bioetanol di Lampung, Mulai Jalan 2026
-
Tai Tzu Ying Umumkan Pensiun, Akhiri Perjalanan Gemilang di Dunia Bulu Tangkis
-
Apa Itu Asam Benzoat yang Bikin Basreng Indonesia Ditarik BPOM Taiwan
-
Resep Membuat Basreng Tanpa Asam Benzoat di Rumah, Tetap Renyah dan Tahan Lama
-
Apa Efek Samping Asam Benzoat dalam Makanan? Viral Basreng Indonesia Ditahan di Taiwan
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025
-
Bolehkah JHT diklaim Segera Setelah Resign? Di Atas 15 Juta, Ada Aturan Khusus
-
Kereta Gantung Rinjani: Proyek 'Rp6,7 Triliun', Investor China Ternyata Tidak Terdaftar
-
Impor Teksil Ilegal Lebih Berbahaya dari Thrifting
-
Kilang Balikpapan Diresmikan 17 Desember, Bahlil Janji Swasembada Energi di 2026
-
Harga Bitcoin Anjlok ke 82.000 Dolar AS, CEO Binance: Tenang, Hanya Taking Profit Biasa