Upaya perbaikan persepsi kemudahan investasi sebagai salah satu problem yang disampaikan oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani di forum rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR benar-benar terbukti. Salah satunya disampaikan oleh perusahaan di bidang pembangunan marina dari Australia.
Perusahaan yang telah difasilitasi oleh kantor perwakilan BKPM di Sydney serta tim Marketing Officer wilayah Australia tersebut mengaku bahwa dulu pihaknya tidak mengetahui adanya layanan perizinan tiga jam dan online di BKPM sehingga pengurusan izin diserahkan kepada pihak ketiga, konsultan atau calo. Bahkan, mereka sering ditawari saham nominee untuk menyiasati peraturan pemerintah terkait pembatasan saham asing.
Franky Sibarani menyampaikan bahwa kini setelah mendapatkan layanan BKPM, perusahaan justru siap menginformasikan berbagai perbaikan layanan investasi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. “Mereka selama ini menjadi korban dari persepsi mengajukan perizinan yang sulit, setelah mendapatkan pelayanan dari tim pemasaran kami, mereka justru siap menyampaikan berbagai perbaikan layanan ini kepada kolega usaha mereka,” ujarnya dalam keterangan resmi kepada media, Selasa (14/6/2016)
Franky menyampaikan bahwa perusahaan Australia tersebut berencana untuk membangun marina di Nusa Tenggara Barat. Pertemuan ini merupakan hasil konkrit kunjungan kepala BKPM ke Melbourne Australia pada bulan Mei yang lalu dan fasilitasi yang selama ini diberikan oleh kantor perwakilan BKPM di Sydney, Australia dan tim Marketing Officer di Jakarta.
“Awalnya perusahaan hanya ingin dijelaskan mengenai perizinan marina, namun kami juga menjelaskan bahwa minat usaha perusahaan untuk membangun marina belum mendapatkan izin karena izin yang tercatat di BKPM baru dalam bidang usaha wisata tirta,” jelasnya.
Lebih lanjut Franky menambahkan bahwa perusahaan akhirnya mengajukan izin prinsip perluasan atas usaha marinanya dan memanfaatkan izin 3 jam BKPM perusahaan juga rencananya akan melanjutkan perizinannya untuk mendapatkan KITAS, IMTA, APIP dan NIK.
“Perusahaan sangat mengapresiasi pelayanan yang diberikan BKPM, perusahaan juga menyampaikan pengalaman di Bali dan Lombok banyak sekali pengusaha asing terutama wisatawan yang ingin berinvestasi di Indonesia tidak mengetahui bahwa BKPM ada, bahwa izin dapat dilakukan secara online dan mudah, banyak yang akhirnya terjerembab kepada pengurusan di pihak ketiga atau calo dan membayar dengan biaya yang tidak sedikit ditambah mereka juga seringkali ditawari saham nominee orang Iokal untuk mengakali DNI,” imbuhnya.
Hal ini pun sempat dialami perusahaan pada saat pengurusan izin prinsipnya pertama kali. Dengan pengalaman yang dialami Perusahaan saat ini, perusahaan bersedia untuk membantu BKPM menyebarkan informasi kepada investor dan komunitas lainnya di Bali dan Lombok bahwa pengurusan perizinan sangat mudah dan agar langsung menghubungi BKPM apabila mereka memiliki minat berinvestasi di Indonesia.
Australia termasuk prioritas 10 negara pemasaran investasi bersama bersama Amerika Serikat, Singapura, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, RRT, Timur Tengah, Malaysia, dan Inggris. Dari data BKPM tahun 2015, realisasi investasi Australia berada di peringkat 12 sebesar 167 juta Dolar Amerika Serikat (AS) terdiri atas 443 proyek. Sementara dalam posisi sejak periode 2010-2015, tercatat investasi yang masuk ke Indonesia dari Australia sebesar 2,07 miliar Dolar AS.
Berita Terkait
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Wamenprin Sebut Investor Siap Merelokasi Pabrik Bajanya ke RI, Pengusaha Menjerit: Jangan Pro Asing!
-
Toyota-Pertamina Siap Bangun Pabrik Bioetanol di Lampung, Mulai Jalan 2026
-
Investor Asing di Mata Menkeu Purbaya: Dia Tidak Akan Bangun Negara Kita!
-
Pemerintah Rayu Toyota Bangun Pabrik Etanol
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
Terkini
-
Hampir Rampung, Ini Kelebihan Kilang Minyak Balikpapan yang dikelola Pertamina
-
Buruh Tolak Kenaikan Upah 3,5 Persen: Masak Naiknya Cuma Rp80 Ribu
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
Jamkrindo Catatkan Laba Sebelum Pajak Rp 1,28 Triliun Hingga Oktober 2025
-
Sumbang PDB 61 Persen, UMKM RI Harus Naik Kelas
-
Kementerian UMKM Buka-bukaan Harga Satu Balpres Baju Thrifting
-
Serahkan Rp 6 Triliun ke BSN, BTN Akan Terbitkan Obligasi Untuk Tambah Modal
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
Tembus 2 Juta Pengguna, Tring! by Pegadaian Bukti Komitmen Digitalisasi Emas dan Inklusi Finansial
-
BCA Hadirkan Festival STEM di Sorong untuk Dorong Kreativitas Siswa dan Unggul Berdaya Saing