Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Rabu (15/6/2016) ditutup turun sebesar 6 poin atau 0,14 persen ke level 4.814 setelah bergerak di antara 4.814 - 4.789. Sebanyak 157 saham naik, 111 saham turun, 105 saham tidak bergerak. Investor bertransaksi Rp 4.089 triliun. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih (net sell) Rp 227 miliar.
Penjelasan tersebut tertuang dalam keterangan resmi Managing Partner PT Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe, Kamis (16/6/2016).
Pasar saham Amerika Serikat ditutup negatif pasca rilis Federal Open Market Committee (FOMC) yang memutuskan untuk menunda kenaikan suku bunga dan menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi, namun masih mengharapkan dua kali kenaikan suku bunga di tahun ini. Sementara Ketua Fed Janet Yellen dalam sebuah konferensi pers setelah merilis keputusan kebijakan mengatakan jika risiko 'Brexit' menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan hari Rabu (16/6/2016). "Dow Jones ditutup melemah 0.18 persen, Nasdaq terkoreksi 0.35 persen dan S&P Indek turun 0.17 persen," kata Kiswoyo.
Pasar saham kawasan Eropa ditutup positif setelah FOMC memutuskan untuk menunda kenaikan suku bunga The Fed. Sektor pertambangan memimpin kenaikan indek pada perdagangan hari kemaren. FTSE di Inggris ditutup naik 0.73 persen, DAX Jerman naik 0.92 persen dan CAC Prancis ditutup naik 1 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan bulan Mei 2016 mencetak surplus sebesar 375,6 juta dollar AS. Secara kumulatif Januari-Mei 2016, neraca perdagangan RI mengalami surplus 2,7 miliar dollar AS. Kepala BPS mengatakan surplus neraca perdagangan Mei 2016 yang sebesar 375,6 juta dollar AS disebabkan ekspor sebesar 11,51 miliar dollar AS, sedangkan impornya hanya 11,14 miliar dollar AS.
Januari-Mei 2016, ekspor mencapai 56,59 miliar dollar AS, sementara impornya 53,89 miliar dollar AS. Neraca perdagangan kumulatif Januari-Mei 2016 yang mencetak surplus 2,7 miliar dollar dikarenakan perdagangan migas yang masih mengalami defisit sebesar 1,6 miliar dollar AS, sedangkan perdagangan nonmigas mengalami surplus sebesar 4,3 miliar dollar AS. "Perdagangan RI dengan ASEAN masih mencetak surplus sebesar 694,6 juta dollar AS sepanjang Januari-Mei 2016," tutup Kiswoyo.
Berita Terkait
-
Harga Emas Dunia Diramal Bertahan di Atas US$ 4.000, Emas Lokal Bakal Terdampak?
-
Harga Emas Pecahkan Rekor Lagi: Apa yang Mendorong XAUUSD Terus Meroket?
-
The Fed Pangkas Suku Bunga! Ini Imbasnya ke Ekonomi Indonesia
-
The Fed Pangkas Suku Bunga, Harga Bitcoin Langsung Terbang?
-
The Fed Pangkas Suku Bunga, Apa Dampaknya Terhadap Perbankan Indonesia?
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Purbaya Mau Ubah Rp 1.000 Jadi Rp 1, RUU Redenominasi Rupiah Kian Dekat
-
Purbaya Mau Ubah Rp1.000 jadi Rp1, Menko Airlangga: Belum Ada Rencana Itu!
-
Pertamina Bakal Perluas Distribus BBM Pertamax Green 95
-
BPJS Ketenagakerjaan Dapat Anugerah Bergengsi di Asian Local Currency Bond Award 2025
-
IPO Jumbo Superbank Senilai Rp5,36 T Bocor, Bos Bursa: Ada Larangan Menyampaikan Hal Itu!
-
Kekayaan Sugiri Sancoko, Bupati Ponorogo yang Kena OTT KPK
-
Rupiah Diprediksi Melemah Sentuh Rp16.740 Jelang Akhir Pekan, Apa Penyebabnya?
-
Menteri Hanif: Pengakuan Hutan Adat Jadi Fondasi Transisi Ekonomi Berkelanjutan
-
OJK Tegaskan SLIK Bukan Penghambat untuk Pinjaman Kredit
-
Tak Ada 'Suntikan Dana' Baru, Menko Airlangga: Stimulus Akhir Tahun Sudah Cukup!