Kondisi ketahanan energi kita akan menjadi rapuh tanpa adanya peningkatan kontribusi energi baru dan terbarukan dan tata kelola sektor energi yang mengedepankan check and balance, dimana prinsip pembagian kekuasaan diadopsi.
Hal tersebut mengemuka dalam kegiatan Forum Diskusi Ketahanan Energi untuk Masa Depan Indonesia yang diselenggarakan oleh Sin3rgi Bakti Nusantara dan Kenta Institute di Kampus MM UGM Jakarta, Sabtu (24/9/2016) dengan menghadirkan narasumber Sudirman Said, Menteri ESDM periode 2014 -2016, Nur Pamudji, mantan Dirut PLN, dari Perkumpulan Pengguna Listrik Surya Atap, Dr. Deendarlianto, Kepala Pusat Studi Energi UGM dan Poppy Ismalina PhD, dosen FEB UGM yang merupakan pemerhati sektor energi dengan moderator Dr. Agung WIcaksono, alumni SMA Taruna Nusantara angkatan ke-3, dosen SBM ITB.
Sudirman Said menyampaikan beberapa tantangan utama yang dihadapi semasa menjabat Menteri ESDM, antara lain minimnya pasokan energi dalam negeri serta kompleksnya stakeholders sektor ESDM secara umum. Untuk melanjutkan reformasi energi, maka diperlukan Menteri ESDM yang mampu berdiri di tengah-tengah tanpa vested interest, dalam meneruskan program-program yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Sejalan dengan Sudirman, Poppy Ismalina, pemerhati energi UGM menyatakan bahwa tata kelola kelembagaan dan sistem fiskal juga merupakan kunci dalam menjalankan kebijakan ketahanan energi yang baik. Pembagian kekuasaan dalam pengelolaan dimana ada check and balance adalah yang harus digarisbawahi dan menjadi landasan dalam prinsip tata kelola yang baik.
Keberagaman sumber energi juga sangat penting bagi ketahanan energi menurut Nur Pamudji. Peningkatan porsi energi baru dan terbarukan dalam bauran energi seperti diamanatkan oleh pemerintah ditargetkan untuk mencapai 25 persen di tahun 2025. Kontribusi dari warga negara di dalam meningkatkan penggunaan energi terbarukan dapat dilakukan tanpa harus menunggu pemerintah, di antaranya dengan memasang PLTS di atap rumah masing-masing sehingga selain menjadi konsumen kita juga dapat menjadi produsen listrik.
Sementara itu Dr. Deenderlianto menekankan pentingnya riset yang mendukung kebijakan dalam konteks ketahanan energi di Indonesia. Deenderlianto mengatakan bahwa masa depan riset energi di Indonesia seharunya berfokus kepada riset energi yang terkait dengan kelautan.
Acara ini merupakan rangkaian kegiatan Forum Diskusi yang diselenggarakan oleh Yayasan Sin3rgi Bakti Nusantara bekerja sama dengan Kenta Institute. Yayasan Sin3rgi Bakti Nusantara (Sin3rgi) adalah yayasan yang didirikan oleh Alumni SMA Taruna Nusantara angkatan ke 3 pada tanggal 16 Agustus 2016 untuk menggagas ide dan solusi bagi ketahanan nasional, seperti militer, energi, ekonomi, hukum, politik luar negeri, dan lain lain, bagi kejayaan Indonesia di abada ke-21.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
Terkini
-
Pemerintah Tambah Stimulus Ekonomi Kuartal IV 2025, Sasar 30 juta Keluarga Penerima Manfaat
-
Purbaya Ngotot Sidak Acak Rokok Ilegal di Jalur Hijau: Kalau Ketahuan, Awas!
-
Program Magang Nasional Dibuka 15 Oktober, Pemerintah Jamin Gaji UMP
-
Bos Danantara Akui Patriot Bond Terserap Habis, Dibeli Para Taipan?
-
Pemerintah Andalkan Dialog Rumuskan Kebijakan Ekonomi Kerakyatan
-
VIVO dan BP-AKR Batalkan Pembelian BBM dari Pertamina, Kandungan Etanol Jadi Biang Kerok
-
Permudah Klaim, BUMN Pengelola Dana Pensiun Ini Genjot Layanan Digital
-
Viral Menkeu Purbaya Makan Siang di Kantin DJP: Hidupkan Sektor UMKM!
-
Pemerintah Menang Banyak dari Negosiasi Freeport: Genggam 12 Persen Saham Hingga Pembangunan Sekolah
-
Hari Terakhir Kementerian BUMN, Dasco: Revisi UU BUMN Disahkan Kamis Besok