Keinginan Delia Kartika untuk terjun ke dalam dunia fashion design telah membuatnya berpindah jalur – yaitu memilih untuk mengejar Sarjana Strata Satu di bidang Fashion Design ketimbang melanjutkan studinya di bidang ilmu sains. Kecintaan Delia pada seni dan menggambar memberikan fondasi yang kuat untuk menekuni minatnya di bidang fashion.
Setelah lulus dari Management Development Institute of Singapore (MDIS), Delia berkesempatan untuk menampilkan koleksi perdananya dalam acara fashion bergengsi di Singapura pada bulan Oktober lalu - Singapore Fashion Week 2016. Menandai debutnya sebagai desainer muda berbakat dari Indonesia, Delia memamerkan karya desain kreatifnya di runway sebagai bagian dari MDIS Graduation Show 2016 yang kedua, dari School of Fashion & Design, yang bekerjasama dengan Nottingham Trent University, Inggris.
MDIS Graduation Show menjadi panggung bagi enam desainer muda dari Asia untuk menampilkan bakat mereka. Umumnya, karya desain mereka terinspirasi dari eksplorasi diri, kebebasan, serta berbicara mengenai kekuatan, keberanian, kerentanan dan kelembutan; yaitu berbagai macam aspek dan esensi dari seorang wanita.
"Saya merasa penasaran mengenai dunia kerja yang sebenarnya dalam bidang fashion dan bagaimana fashion dipandang dari budaya yang berbeda-beda. Bagi saya, kesenian menggambar dapat menambah kreativitas dan inilah yang membuat saya merasa nyaman dalam mengejar cita-cita di bidang fashion. Segera setelah saya memulai kuliah di MDIS pada tahun 2013, saya sadari bahwa proses menciptakan koleksi desain; dari mulai merancang konsep hingga membuatnya, sangat menarik dan saya menikmati proses tersebut," kata Delia dalam keterangan tertulis, Selasa (20/12/2016).
Secara pribadi, Delia ingin memberikan kontribusinya dalam mengembangkan industri fashion Indonesia dari segi pengembangan produk, terutama menciptakan karya-karya desain bagi kaum perempuan. Gelar yang ia dapatkan melalui MDIS School of Fashion and Design, yang bekerjasama dengan Nottingham Trent University, Inggris merupakan pilihan yang tepat bagi dirinya untuk mengasah keterampilan dan pengetahuan terkait industri fashion.
"Dosen-dosenku yang berpengalaman turut membantu dalam memberikan wawasan mengenai industri fashion dan memberikan saran yang bersifat membangun dalam pengembangan portofolio saya," ujar Delia.
Berbagai fasilitas kampus yang lengkap seperti; Fashion Studio, kurikulum project (praktek), studio pelatihan, tugas-tugas yang diberikan dan hubungan kerjasama dengan para pekerja industri fashion, membuat Delia lebih terbiasa dengan industri fashion sebenarnya. Tentunya, pengalaman terbaik yang ia dapatkan adalah kesempatan untuk berpartisipasi dalam Singapore Fashion Week untuk menampilkan debut koleksi perdana miliknya tersebut.
"Koleksi yang kuberikan nama "Different" terinspirasi dari tipe kepribadianku - INTJ, yang menunjukkan kekuatan dan sifat independen serta kesetaraan gender dengan pria. Tampilan dari koleksi desain kali ini, menunjukkan sebuah kekuatan untuk melindungi sisi lembut yang saya miliki, dalam hal ini siluet hitam yang melambangkan sisi maskulin untuk melapisi sifat feminine saya. Untuk dapat merealisasikan ide ini, saya gunakan ornament militer (army); tali, ritsleting, logam, kantong dan kompartemen ritsleting. Dapat dikatakan, bahwa desain saya ini menggambarkan sebuah perlindungan bagi emosi manusia," jelas Delia.
Delia mengaku dirinya merasakan kesenangan yang luar biasa bercampur dengan rasa gugup, dan tentunya bangga karena dapat memamerkan koleksi pertama saya di acara bergengsi seperti ini! Dukungan dari orang tua juga sangat berarti, terutama ketika mereka merasa ragu pada terhadap keputusan saya untuk berpindah program studi dari sains ke fashion design. Dosen-dosen di MDIS telah memberikan banyak bimbingan dan bantuan dalam riset dan pengembangan koleksi saya ini.
Baca Juga: Ikhwan Syah Nasution, Perintis Bisnis Kaus Islami Pelita Hati
Ia juga percaya bahwa Indonesia memiliki potensi luar biasa untuk mengembangkan industri fashion. Ini terlihat dengan munculnya berbagai acara fashion berskala internasional seperti Jakarta Fashion Week dan Indonesia Fashion Week.
"Saya ingin menerapkan keterampilan dan pengetahuan yang saya pelajari di MDIS di bidang pengembangan produk fashion dalam industri nyata," tutup Delia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
YES 2025: Ajak Anak Muda Berani Memulai Usaha, Waktu Menjadi Modal Utama
-
YES 2025: Berbagi Tips Investasi Bagi Generasi Muda Termasuk Sandwich Generation
-
Youth Economic Summit 2025 : Pentingnya Manfaat Dana Darurat untuk Generasi Muda
-
Kapan Bansos BPNT Cair? Penyaluran Tahap Akhir Bulan November 2025, Ini Cara Ceknya
-
Youth Economic Summit 2025: Ekonomi Hijau Perlu Diperkuat untuk Buka Investasi di Indonesia
-
Apa Itu Opsen Pajak? Begini Perhitungannya
-
Suara Penumpang Menentukan: Ajang Perdana Penghargaan untuk Operator Bus Tanah Air
-
Youth Economic Summit 2025: Peluang Industri Manufaktur Bisa Jadi Penggerak Motor Ekonomi Indonesia
-
Kapan Kenaikan Gaji Pensiunan PNS 2025 Cair? Ini Kata Kemenkeu dan Realitanya
-
Youth Economic Summit (2025) : Indonesia Diminta Hati-hati Kelola Utang