Suara.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendorong skema kemitraan antara toko ritel modern dengan warung tradisional, dalam upaya pemerataan ekonomi yang berkeadilan.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan bahwa skema tersebut sudah dilakukan pada 2017, Indogrosir dan Alfarmart meluncurkan program pemberdayaan warung tradisional. Pada 2018, giliran Hypermart dan Nobu Bank menjalin kerja sama dengan warung tradisional.
"Melalui kebijakan ini pemerintah terus berkomitmen untuk mengatasi masalah ketimpangan sektor ritel melalui penguatan kemitraan antara warung tradisional dan ritel modern dalam mendapatkan akses pasar yang adil," kata Enggartiasto, dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (7/3/2018).
Kerja sama tersebut diluncurkan Menteri Perdagangan di Desa Giriroto, Kabupaten Boyolali Jawa Tengah. Enggartiasto menambahkan, ritel modern yang memiliki akses pasar berkewajiban membantu warung tradisional dalam pengadaan barang dagangannya.
Hypermart dan Nobu Bank meluncurkan program kemitraan untuk memberikan akses barang dagangan dengan harga bersaing, pelatihan pengelolaan dan display warung, sekaligus efisiensi warung berbasis teknologi informasi.
Bantuan tersebut diberikan kepada sepuluh warung binaan di Kabupaten Boyolali. Selain itu, Hypermart dan Nobu Bank juga memberikan bantuan akses permodalan dalam bentuk pinjaman lunak.
"Kami menekankan bahwa ritel modern dan perbankan harus dapat membantu warung tradisional untuk menopang pertumbuhan ekonomi nasional," kata Enggartiasto.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) Roy Mande menegaskan bahwa APRINDO akan terus mendukung kebijakan pemerintah untuk meningkatkan kerja sama ritel modern dengan warung tradisional.
"Dengan dukungan berbagai pihak, tentunya akan lebih banyak warung tradisiional yang bisa dirangkul melalui program kemitraan ini. Kami berharap program ini dapat menjadi program yang berkelanjutan," ujar Roy.
PT Matahari Putra Prima Tbk. mengelola 115 toko Hypermart di 64 kota di seluruh Indonesia siap menjalankan kemitraan dengan warung tradisional. Program kemitraan tersebut merupakan kelanjutan dari rangkaian kerja sama usaha distribusi barang dari ritel modern ke warung tradisional. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Pemprov DKI Jakarta akan Revitalisasi Pasar Tradisional yang Kumuh dan Rawan Banjir
-
Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Tradisional, Pemerintah Setop Impor
-
Kemendag Amankan 19.391 Bal Pakaian Bekas Impor Ilegal
-
Harga Jengkol Meroket Tembus Rp100 Ribu, Resmi Saingi Harga Daging Sapi!
-
Negara Rugi Rp 26,4 Miliar dari Barang-barang Impor Ilegal Selama 6 Bulan
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
Pemerintah: Peserta BPJS Ketenagakerjaan Bisa Kredit Rumah dengan Bunga Rendah
-
Dongkrak Kredit, OJK Rilis Aturan Pembiayaan UMKM
-
Utang Luar Negeri Turun Jadi 432,5 Miliar Dolar AS, Ini Sebabnya
-
Syarat Gaji Minimal untuk Pengajuan KPR Subsidi Pemerintah: UMR Bisa Dapat?
-
Peserta JKN di Aceh Selatan Rasakan Manfaat Layanan Kesehatan Tanpa Hambatan
-
Pemerataan Pembangunan Infrastruktur hingga ke Wilayah Timur Indonesia
-
Telkom Hadirkan Fasilitas Air Bersih bagi Masyarakat Adat Bonokeling di Banyumas
-
Buah Konsistensi dan Keunggulan Tata Kelola, Telkom Akses Pertahankan TOP GRC Award 2025
-
Menkeu Purbaya Guyur Bank BUMN Rp200 Triliun, Para Bos Himbara Disebut Pusing Tujuh Keliling
-
9 Kontroversi Bahlil Lahadalia Sejak Menjabat Menteri