Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan kondisi APBN pada Februari 2019 masih mengalami defisit.
Dia mencatat, defisit APBN 2019 pada Februari sebesar Rp 54,6 triliun atau 0,34 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyebut, defisit APBN pada Februari 2019 lebih tinggi dibandingkan posisi Februari tahun lalu yang sebesar Rp 48,31 triliun.
"Keseimbangan primer juga mengalami defisit sebesar Rp 20,6 triliun, yang juga sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun lalu Rp 13,38 triliun," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa (19/3/2019).
Wanita yang akrab disapa Ani menuturkan, defisit yang terjadi pada APBN 2019 ini karena posisi belanja lebih tinggi dibandingkan pendapatan.
Dari sisi belanja, papar dia, belanja negara pada Februari 2019 sebesar Rp 271,83 triliun atau naik 9,15 persen dibandingkan belanja tahun lalu periode yang sama sebesar Rp 139,4 triliun.
Kenaikan belanja negara didorong dari belanja pemerintah yang sebesar Rp 145,68 triliun, dan transfer ke daerah serta dana desa sebesar Rp 126,14 triliun.
"Belanja negara itu tumbuh 9,2 persen dibandingkan belanja Februari tahun lalu. Ini hampir sama dengan pertumbuhan tahun lalu yang 10,4 persen. Berarti belanja negara hampir sama dari sisi realisasi totalnya. " tutur dia.
Lebih lanjut Sri Mulyani mengatakan, pendapatan negara pada Februari 2019 mencapai Rp 217,21 triliun. Angka itu meningkat 8,21 persen dibandingkan tahun lalu periode yang sama sebesar Rp 200,72 triliun.
Baca Juga: KPU Alami Kendala Teknis Saat Coklit Data Pemilih Pemilu 2019
"Dari sisi perpajakan sudah dikumpulkan Rp 177,24 triliun atau 9,92 persen dari target. Sementara PNBP sebesar Rp 39,91 Triliun.”
Berita Terkait
-
Utang Pemerintah sampai Februari 2019 Naik Jadi Rp 4,556 Triliun
-
Menkeu: Indonesia Punya Kans untuk Menjadi Negara Maju dan Diakui
-
Menkeu Uraikan Skema Pajak Baru untuk Mobil di Depan DPR
-
Gantikan Sri Mulyani, Siswi Asal Surakarta Jadi Menteri Keuangan Sehari
-
Sri Mulyani Nilai Harga Tiket MRT Jakarta Terjangkau Warga Menengah Bawah
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah
-
Mampukah Dana Siap Pakai dalam APBN ala Prabowo Bisa Pulihkan Sumatera?
-
Anak Purbaya Betul? Toba Pulp Lestari Tutup Operasional Total, Dituding Dalang Bencana Sumatera
-
Percepat Pembangunan Infrastruktur di Sumbar, BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
Usulan Kiai ke Prabowo: Bersihkan Jutaan Kayu Gelondongan Bencana Tanpa Bebani APBN!
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Perusahaan RI Bakal Garap Proyek Kabel Laut Jakarta-Manado
-
Baksos Operasi Katarak BCA Bangun Harapan, Buka Jalan Hidup Masyarakat yang Lebih Produktif
-
Kamus Istilah Pegadaian Terlengkap, Mulai dari Marhun hingga Surat Bukti Gadai