Suara.com - Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) terus gencar merealisasikan program bangunan konservasi air berupa embung. Salah satu desa yang merasakan program ini adalah Kelompok Tani Sinagi di Desa Giwu, Kecamatan Klaurung, Kabupaten Sorong, Papua Barat. Dengan kehadiran embung, petani di Sorong semakin meraup untung, lantaran budidaya pertanian dan peternakan mereka berkembang semakin pesat.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menuturkan, program pengairan berupa embung merupakan kebutuhan mendesak untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan peternakan di Sorong. Sebab, sebagai daerah tadah hujan, maka embung merupakan solusi strategis bagi petani dalam mengembangkan budidaya pertanian serta memenuhi kebutuhan air ternak.
"Embung merupakan program strategis agar produktivitas dan tingkat kesejahteraan petani juga meningkat. Embung ini akan menjadi solusi bagi pertanian dan peternakan di Sorong," ujar Mentan SYL, Selasa (5/10)
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil menambahkan, terkait dengan kekeringan, Kementan telah melakukan optimalisasi pemanfaatan sumber air seperti embung, bendungan, waduk, penggunaan pompa dan alat mesin pertanian (alsintan) untuk memitigasi kekeringan.
"Sedangkan langkah untuk mengatasi banjir dengan kegiatan normalisasi saluran penampungan air, termasuk perbaikan embung, optimalisasi bantuan pompa sumur suntik, serta kegiatan setara lainnya," kata Ali.
Ali Jamil menambahkan bahwa embung juga dibangun untuk mendukung potensi peternakan. Ketersediaan air yang cukup bagi peternakan diharapkan dapat membantu dalam penghijauan lahan pakan ternak atau kebutuhan air ternak. “Ketika musim kemarau tiba, petani , peternak tak perlu khawatir karena ada embung ini yang akan memasok air, sehingga produktivitas pertanian tetap terjaga,” ujarnya.
Sementara Direktur Irigasi Pertanian Ditjen PSP Kementan, Rahmanto menerangkan bahwa embung yang dibangun di Sorong diharapkan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, tak hanya untuk sektor tanaman pangan, tetapi juga untuk sektor peternakan. “Embung adalah faktor teknis untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Jika produktivitas naik, kesejahteraan petani juga meningkat,” katanya.
Ketua kelompok Tani Sinagi, Salmon Malasame mengatakan, kekeringan dari tahun ke tahun mengakibatkan banyaknya petani juga peternak kesulitan. Berkat program Kementan tahun ini, Salmon dan rekan-rekannya siap menghadapi kemarau panjang. "Dengan program embung ini kami siap menghadapi kemarau. Kami percaya bisa menyiapkan lahan hijau pakan ternak, juga menyediakan air untuk ternak kami dengan adanya embung ini," ujar dia.
Baca Juga: Presiden Yakin Anak Muda Papua Bisa Menjadi Enterpreneur Kelas Dunia
Berita Terkait
-
Sambut Hari Tani Nasional, Ralali Gelar Gebyar Hasil Tani Bersama MBN
-
Memiliki Potensi: Sumatera Barat Unggul dalam Komoditas Pertanian Ini
-
Banyak Daerah Panen Raya, Stok Jagung untuk Pakan Ternak Melimpah
-
Kopi: Gaya Hidup Masa Kini dan Potensi Kemajuan Ekonomi
-
Pengertian dan Sejarah Revolusi Hijau Dunia dan Indonesia
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Jadi Duta Mobile JKN di Kupang, Pemuda Ini Bagikan Edukasi Memanfaatkan Aplikasi Layanan Kesehatan
-
IHSG Tetap Perkasa di Tengah Anjloknya Rupiah, Ini Pendorongnya
-
Sidak Bank Mandiri, Menkeu Purbaya Mengaku Dimintai Uang Lagi untuk Kredit Properti dan Otomotif
-
Ini Dampak Langsung Kebijakan Menkeu Purbaya Tak Naikkan Cukai Hasil Tembakau
-
Bank Indonesia Dikabarkan Jual Cadangan Emas Batangan 11 Ton, Buat Apa?
-
Rupiah Ditutup Ambruk Hari Ini Terhadap Dolar
-
Pertamina Klaim Vivo dan BP Siap Lanjutkan Pembicaraan Impor BBM
-
Singgung Situasi Global, SBY: Uang Lebih Banyak Digunakan untuk Kekuatan Militer, Bukan Lingkungan
-
11 Perusahaan Antre IPO, BEI: Yang Terpenting Kualitas!
-
Kementerian ESDM Sebut Pertamax Green 95 Gunakan Etanol!