Bisnis / Keuangan
Kamis, 25 September 2025 | 14:12 WIB
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa (dok. Kemensetneg RI)

Sejumlah pakar kebijakan publik menegaskan bahwa sebuah konsep besar bisa menjadi inspirasi, namun juga berpotensi menimbulkan ilusi.

Indonesia masih dihadapkan pada persoalan mendasar seperti praktik korupsi, stagnasi dalam reformasi birokrasi, tarik-menarik kepentingan dalam penyusunan kebijakan, hingga indikasi penyusutan kualitas demokrasi.

Apabila kepemimpinan tidak berintegritas dan birokrasi tidak dikelola dengan kompeten, ide negara kuat yang diusung Sumitronomics justru bisa dipakai untuk menguatkan oligarki, bukan menyejahterakan rakyat.

Kritik lain diarahkan pada industrialisasi dan hilirisasi. Proses tersebut wajib memastikan adanya penciptaan pekerjaan yang layak. Berdasarkan data BPS tahun 2024, sekitar 58% tenaga kerja Indonesia masih berada di sektor informal.

Tanpa jaminan sosial yang memadai, hilirisasi hanya akan memperbesar keuntungan investor, sementara pekerja tetap dalam posisi rentan.

Agenda Mendesak agar Sumitronomics Berpihak pada Rakyat

Agar benar-benar menjadi instrumen pembangunan yang pro-rakyat, ada sejumlah langkah yang dianggap penting untuk segera dilaksanakan:

  • Melakukan audit sosial dan fiskal terhadap proyek-proyek strategis nasional, terutama hilirisasi, guna mengukur dampaknya pada pekerja, lingkungan hidup, serta daerah.
  • Menyegerakan reformasi birokrasi dan memperkuat kelembagaan agar fungsi negara tidak dikendalikan oleh elit politik maupun jaringan kroni.
  • Memulihkan ruang demokrasi partisipatif dengan membuka ruang dialog bersama masyarakat sipil, akademisi, serikat buruh, dan petani dalam menentukan arah pembangunan nasional.

Dengan demikian, Sumitronomics bisa dilihat sebagai kelanjutan warisan pemikiran Prof. Sumitro sekaligus sebagai ujian besar bagi pemerintahan baru. Apakah konsep ini akan menghadirkan pertumbuhan tinggi yang inklusif atau justru terjebak dalam praktik lama, semua bergantung pada kepemimpinan politik.

Kontributor : Hillary Sekar Pawestri

Baca Juga: Titiek Soeharto Angkat Bicara Soal Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode: Ada Apa?

Load More