Bisnis / Energi
Senin, 17 November 2025 | 16:58 WIB
rapat dengar pendapat dengan Komisi XII DPR RI di kompleks parlemen Senayan, Jakarta pada Senin (17/11/2025).  [Suara.com/Yaumal]
Baca 10 detik
  • Pertamina memproyeksikan pendapatan Rp 1.127 triliun dan laba bersih Rp 54 triliun pada 2025 dengan kinerja keuangan yang tetap stabil di tengah tekanan global.
  • Kontribusi Pertamina kepada negara sangat besar, mencapai lebih dari Rp 262 triliun hingga September 2025 dan total kontribusi fiskal sekitar Rp 300 triliun.
  • Operasional migas tetap terjaga di level 1 juta BOEPD, dengan efisiensi dan perbaikan berkelanjutan menjadi kunci menjaga ketahanan energi nasional

Suara.com - PT Pertamina (Persero) diproyeksikan mencatatkan pendapatan sebesar 68 miliar Dolar AS atau setara dengan Rp 1.127 triliun pada 2025 dengan laba bersih sebesar 3,3 miliar Dolar AS atau setara Rp 54 triliun.  

Sementara hingga September 2025, kontribusi Pertamina kepada negara  telah mencapai Rp 262 triliun. 

"(Ini) menjadikan Pertamina sebagai agen pembangunan utama melalui penerimaan pajak, non-pajak, dan dividen terbesar di antara seluruh BUMN Indonesia," kata Direktur Utama PT Pertamina, Simon Aloysius Mantiri saat rapat dengar pendapat dengan Komisi XII DPR RI di kompleks parlemen Senayan, Jakarta pada Senin (17/11/2025). 

Simon menyebut, pencapaian itu juga menunjukkan kemampuan Pertamina dalam mempertahankan diri di tengah situasi global. 

"Meksipun tekanan makro ekonomi global cukup menantang, beberapa indiaktor utama Pertamina tetap mampu mempertahankan stabilitas kinerja melalui efisiensi, respons cepat, dan continuous improvment di seluruh lini operasi sehingga stabilitas kinerja keuangan dan operasional tetap dalam tren positif," beber Simon. 

Sementara dari opersional produksi minyak dan gas (migas), kata Simon, tetap terjaga, berada di angka 1 juta BOEPD, dengan yield kilang sekitar 84 persen. 

"Capaian ini menunjukan improvement, bukan hanya jargon tetapi komitmen Pertamina dalam menjaga ketahanan energi dan memberi nilai terbaik bagi Indonesia menuju Indonesia Emas 2045," kata Simon. 

Sementara Wakil Direktur Utama Pertamina, Oki Muraza menyebut, Pertamina tetap berusaha memberikan kinerja terbaiknya melalui kinerja keuangan yang positif, dan operasional yang lebih efisien. 

"Secara fundamental kondisi keuangan tetap terjaga dimana di tahun 2025 ini NPAT Pertamina diproyeksikan berada di sekitar 3,3 miliar Dolar AS atau setara Rp 54 triliun dan dengan EBITDA Dolar AS 9,6 miliar atau Rp 158 triliun. Dan revenue yg terjaga di atas Dolar AS 68 miliar atau setara Rp 1.127 triliun. Tentu ini akan menjadi kebanggaan Indonesia di pentas Internasional," jelas Oki. 

Baca Juga: Emiten Kelapa Sawit MKTR Raup Laba Bersih Rp 36,78 Miliar di Kuartal III-2025

Kemudian dari sisi kontribusi fiskal, Pertamina menyumbang sekitar Rp 300 triliun dengan porsi terbesar berasal dari pajak. 

"Kemudian dalam hal dividen, Pertamina memberikan dividen terbesar untuk Danantara, dengan total dividen sebesar Rp 42,1 triliun atas kinerja tahun buku 2024, dimana sampai bulan september 2025 ini sudah disetorkan Rp 23 triliun dari total dividen Pertamina," ujar Oki memaparkan. 

Load More