- Desakan penyusunan roadmap nasional Industri Hasil Tembakau menguat akibat kebijakan tumpang tindih antar kementerian.
- Ketua Komisi XI DPR, Misbakhun, menegaskan roadmap penting untuk memperkuat sektor padat karya seperti SKT.
- Roadmap IHT diperlukan agar kebijakan mempertimbangkan keberlanjutan ekonomi dan sosial, bukan hanya isu kesehatan.
Suara.com - Desakan agar pemerintah segera menyusun peta jalan atau roadmap nasional Industri Hasil Tembakau (IHT) semakin menguat.
Kebijakan yang selama ini dinilai saling tumpang-tindih dan tidak terkoordinasi dinilai telah menekan sektor tembakau, yang melibatkan jutaan pekerja dari hulu hingga hilir.
Selama ini, kebijakan terhadap IHT sering berjalan sendiri-sendiri antar kementerian maupun lembaga.
Aturan terkait cukai, peringatan kesehatan, hingga tata niaga tembakau kerap diterbitkan secara terpisah, tanpa mempertimbangkan dampak sosial dan ekonomi terhadap petani, pekerja pabrik, serta pelaku usaha kecil yang menggantungkan hidup pada sektor ini.
Ketua Komisi XI DPR RI dari Fraksi Golkar, Muhammad Misbakhun, menegaskan bahwa penyusunan roadmap adalah langkah mendesak untuk memperkuat industri, terutama segmen padat karya seperti Sigaret Kretek Tangan (SKT).
"Persoalan mendasarnya adalah roadmap pertembakauan, selesaikan dulu roadmap itu. Karena kalau industri ini melemah, rakyat pun bakal sulit," ujarnya di Jakarta yang dikutip Rabu (3/12/2025).
Misbakhun menambahkan bahwa roadmap IHT harus menjadi landasan agar kebijakan tidak hanya berorientasi pada isu kesehatan, namun juga mempertimbangkan keberlanjutan ekonomi dan sosial masyarakat.
IHT selama ini dikenal sebagai sektor strategis nasional yang berkontribusi besar terhadap penerimaan negara, serta menjadi penggerak ekonomi daerah penghasil tembakau dan cengkeh.
Penyusunan roadmap diyakini dapat memperkuat sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, petani, hingga masyarakat sipil.
Baca Juga: Gegara Aturan Baru, Industri Tembakau Disebut Terancam Mati Pelan-Pelan
"Tidak dapat dipungkiri kalau industri hasil tembakau ini punya nilai ekonomi dan national interest yang nyata," kata Misbakhun.
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah Terbaru Desember 2025, Pilihan Wajib Gamer Berat dan Multitasker Ekstrem
-
Tak Sampai Satu Bulan, Bank Jakarta Klaim Salurkan 100 Persen Dana dari Menkeu Purbaya
-
Rupiah Melemah Tipis ke Rp16.626, Pasar Cari Petunjuk dari Risiko Global
-
iQOO 15 Resmi Meluncur di Indonesia: HP Flagship Monster Pertama dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
Terkini
-
Rupiah Lesu Lawan Dolar AS Hari Ini, Kondisi Geopolitik Jadi Pemicu
-
Saham INET Meroket Lagi Hari Ini: YTD Tembus 1.200 Persen, Ada Update Right Issue
-
PNM Kirim Karyawan Terbaik ke Malaysia, Singapura, dan Tanah Suci: Penghargaan Atas Integritas
-
Bea Cukai Musnahkan Rokok Ilegal dan Miras, Selamatkan Kerugian Negara Rp 31,6 Miliar
-
Kemenperin Akui Industri Otomotif Bahaya, Meski Penjualan Mobil Listrik Meroket, Ini Alasannya
-
Kemenkeu Finalisasi PMK Kepatuhan Wajib Pajak, Cek Dua Jenis Pengawasannya
-
Menperin Beberkan Industri Indonesia Masih Kuat, Ini Buktinya
-
Kantor Bea Cukai Digeledah Kejagung, Dirjen: Belum Tentu Lakukan Kesalahan
-
Cabai Rawit Merah Melonjak 5 Persen, Harga Pangan Lainnya Bergerak Tipis di Pasar Nasional
-
Bahlil Minta SPBU di Aceh, Sumut, Sumbar Beroperasi 24 Jam