Bisnis / Makro
Selasa, 16 Desember 2025 | 07:35 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. [Suara.com/Hiskia]
Baca 10 detik
  • Airlangga Hartarto melaporkan indikator makroekonomi positif dalam sidang kabinet pada 15 Desember 2025 kepada Presiden Prabowo.
  • Indeks Harga Saham Gabungan mencatat rekor tertinggi sementara neraca perdagangan dan transaksi berjalan surplus signifikan.
  • Meskipun sektor keuangan defisit, cadangan devisa tetap kuat dan pertumbuhan kredit perbankan menunjukkan tren positif.

Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, melaporkan, perkembangan terkini kondisi ekonomi nasional dalam rapat sidang kabinet yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Senin (15/12/2025).

Dalam forum tersebut, Airlangga membeberkan sejumlah indikator makro ekonomi yang dinilai masih menunjukkan kinerja positif.

Pemerintah, kata dia, mencermati berbagai variabel mulai dari pasar keuangan, perdagangan internasional, hingga likuiditas dalam negeri sebagai dasar evaluasi kebijakan.

Airlangga menyebut, hingga memasuki penghujung tahun, kondisi ekonomi Indonesia masih berada dalam jalur yang terkendali.

Sejumlah capaian bahkan disebut menjadi sinyal optimisme bagi keberlanjutan pertumbuhan ekonomi nasional.

“Pertama kami laporkan bahwa situasi indikator ekonomi makro sampai akhir tahun ini masih baik,” ujar Airlangga di hadapan Prabowo.

Ia kemudian menyoroti kinerja pasar modal yang dinilai mencatatkan capaian penting. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) disebut mengalami lonjakan signifikan sejak awal tahun dan menorehkan rekor tertinggi sepanjang masa hingga ke level 8.600-an.

“Termasuk terkait dengan indeks harga saham pun all time high dari Januari naik 20 persen dan ini salah satu tertinggi di Asia,” kata Airlangga.

Selain pasar saham, Airlangga juga memaparkan kondisi perdagangan luar negeri. Neraca perdagangan Indonesia hingga periode terakhir masih berada di zona surplus, yang dinilai menjadi salah satu penopang stabilitas ekonomi.

Baca Juga: Tekanan Jual Dorong IHSG Merosot ke Level 8.649 Hari Ini

“Kemudian dari neraca perdagangan surplus sampai dengan USD 2,39 miliar,” ujarnya.

Kinerja positif juga terlihat pada transaksi berjalan yang dilaporkan masih mencatatkan surplus sepanjang tahun berjalan. Hal ini disebut menjadi sinyal terjaganya keseimbangan eksternal perekonomian nasional.

“Kemudian tahun berjalan transaksi juga surplus USD 4 miliar,” kata Airlangga.

Meski demikian, ia mengakui adanya tekanan di sektor keuangan. Defisit pada pos tersebut disampaikan secara terbuka dalam laporan kepada Presiden.

Presiden Prabowo Subianto. (Setpres)

“Memang di sektor keuangan kita defisit USD 8,1 miliar,” ujar Airlangga.

Di tengah kondisi tersebut, Airlangga menegaskan posisi cadangan devisa Indonesia tetap kuat. Cadangan devisa yang tinggi dinilai memberikan bantalan terhadap berbagai potensi tekanan eksternal. “Cadangan devisa masih tetap tinggi di USD 150 miliar,” katanya.

Load More