Suara.com - Di tengah ketenaran nama Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Haji Lulung di media sosial, #SaveHajiLulung, Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Muhammad Sanusi mengaku masih memiliki pertanyaan mengenai motif Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melaporkan APBD periode 2012-2014 ke Komisi Pemberantasan Korupsi.
"Misal yang dilaporkan Pak Ahok APBD tahun 2012, 2013, 2014 gak apa apa, tapi kenapa lu (Ahok) baru ngelaporin sekarang," kata Komisi D Bidang Pembangunan kepada suara.com di Jakarta Pusat, Minggu (8/3/2015).
Sanusi menilai langkah Ahok meminta KPK mengusut dugaan korupsi dalam APBD 2012-2014 akan mengancam mayoritas pejabat pemerintah provinsi.
"Dia (Ahok) sama saja gali lubang sendiri. Anda tahu gak yang mau ditangkep siapa? 99 persen eksekutif, anak buahnya dia, terus posisi dia dimana? Posisi dia penguasa pengguna anggaran, padahal kalau dia panggil eksekutif, hei jangan jalanin, (pasti) gak bakal dijalanin, karena pasti gak ada korupsi dong," kata sanusi.
Ahok melaporkan APBD ke KPK pada Jumat (27/2/2015). Ia menduga ada penyimpangan di sana.
KPK memberi sinyal akan menindaklanjuti laporan Ahok.
Ahok melaporkan APBD 2012-2014 setelah menemukan adanya dana siluman di APBD 2015 yang baru akan disahkan. Total dana siluman yang ditemukan Ahok mencapai Rp12,1 triliun. Dana siluman ini, sebagian untuk pembelian UPS atau alat penyimpan daya listrik. Setelah diusut, ternyata banyak pengelola sekolah yang akan diberi UPS itu, tidak pernah mengusulkan UPS yang nilai per unitnya miliaran rupiah.
Berita Terkait
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
PAD Naik Drastis, Gubernur Pramono Pamer Surplus APBD DKI Tembus Rp14 Triliun
-
Diprotes Dewan, Pramono Bantah Ada Pemangkasan Anggaran Subsidi Pangan di 2026
-
Pemangkasan Anggaran Subsidi Pangan Ditolak 3 Fraksi, Ketua DPRD DKI Tetap Sahkan Raperda APBD 2026
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar