Umat Islam sedang menjalani ibadah di Kabah, Mekah (Shutterstock).
Seorang guru di sekolah kawasan Houston, Amerika Serikat mengajarkan propaganda anti-Muslim kepada muridnya. Propaganda itu tertulis di sebuah dokumen berjudul 'Islam/Radical Islam (Did You Know)'.
Sekolah itu bernama SMA Foster. Dokumen itu tidak mencantumkan sumber data. Dokumen itu bertuliskan sebanyak 38 persen orang Islam di dunia percaya jika harus ada peperangan dan eksekusi mati. Selain itu ada 300 juta orang Islam yang radikal.
Mendengar ajaran itu, salah satu orangtua yang anaknya muslim mengadu ke Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR). Orangtua juga mengeluh kepada kepala sekolah.
Pihak CAIR pun meminta kepada sekolah untuk mengklarifiks sumber data yang diperlihatkan seorng guru yang tidak ingin namanya disebut itu. Sebeb belakangan diketahui sumber data itu diambil dari berbagai informasi di media online.
Menurut CAIR data itu tidak bisa dipertanggungjawabkan. "Itu aneh, bagaimana bisa guru loloskan data yang memperkirakan jumlah itu," jelas pejabat CAIR.
Sekolah pun sudah memberhentikan sementara guru yang memberikan data itu. Ke depan semua ajaran yang diberikan oleh guru di SMA Foster akan disaring. Jangan sampai mereka memberikan perspektif negatif terhadap muslim. Ditakutkan siswa bisa mempunyai pemikiran Islam phobia. (texasmonthly)
Sekolah itu bernama SMA Foster. Dokumen itu tidak mencantumkan sumber data. Dokumen itu bertuliskan sebanyak 38 persen orang Islam di dunia percaya jika harus ada peperangan dan eksekusi mati. Selain itu ada 300 juta orang Islam yang radikal.
Mendengar ajaran itu, salah satu orangtua yang anaknya muslim mengadu ke Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR). Orangtua juga mengeluh kepada kepala sekolah.
Pihak CAIR pun meminta kepada sekolah untuk mengklarifiks sumber data yang diperlihatkan seorng guru yang tidak ingin namanya disebut itu. Sebeb belakangan diketahui sumber data itu diambil dari berbagai informasi di media online.
Menurut CAIR data itu tidak bisa dipertanggungjawabkan. "Itu aneh, bagaimana bisa guru loloskan data yang memperkirakan jumlah itu," jelas pejabat CAIR.
Sekolah pun sudah memberhentikan sementara guru yang memberikan data itu. Ke depan semua ajaran yang diberikan oleh guru di SMA Foster akan disaring. Jangan sampai mereka memberikan perspektif negatif terhadap muslim. Ditakutkan siswa bisa mempunyai pemikiran Islam phobia. (texasmonthly)
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Kapolri Ungkap Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Jalani Operasi
-
Polda Metro Jaya Bakal Rilis Tentang Ledakan SMAN 72 Jakarta yang Lukai Puluhan Siswa
-
Sekjen PDIP Hasto Ingatkan Spirit Pengasingan Bung Karno di Konferda NTT
-
Masjid Dipasang Garis Polisi, Begini Kondisi SMAN 72 Jakarta Pasca Ledakan
-
Olah TKP Dinyatakan Rampung, Brimob Tinggalkan Lokasi, Polda Metro Jaya: Hasilnya Besok
-
Ledakan SMAN 72: Prabowo Beri Peringatan Keras! Ini Pesannya...
-
Ketua MPR: Tidak Ada Halangan bagi Soeharto untuk Dianugerahi Pemerintah Gelar Pahlawan Nasional
-
Misteri Ledakan SMA 72 Jakarta: Senjata Mainan Jadi Petunjuk Kunci, Apa yang Ditulis Pelaku?
-
Ledakan SMA 72 Jakarta: Pelaku Pelajar 17 Tahun, Kapolri Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Update Ledakan SMAN 72: Polisi Sebut 54 Siswa Terdampak, Motif Masih Didalami