Suara.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan kabut asap pekat akibat kebakaran hutan dan lahan menyebabkan jarak pandang di ibu kota Provinsi Riau tersebut hanya sekitar 100 meter.
"Info visibility pada pukul 07.00 WIB, selain Pekanbaru, kabut asap tebal juga menyelimuti Rengat dan Pelalawan dengan jarak pandang sangat terbatas berkisar 100 meter," kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin di Pekanbaru, Sabtu (12/9/2015).
Sementara itu, jarak pandang di Kota Dumai saat ini berada di kisaran 500 meter. Jarak pandang di sebagian provinsi Riau sendiri terpantau terus memburuk setelah sempat menghilang pasca hujan dua hari lalu.
Namun, sejak Jumat pagi (11/9/2015) kondisi asap kembali memburuk sehingga menyebabkan puluhan aktivitas penerbangan Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru lumpuh.
Akibat lumpuhnya aktivitas penerbangan membuat keberangkatan jamaah calon haji kloter 20 asal Pekanbaru dan Kampar menjadi tertunda sehingga memaksa jemaah untuk lewat jalur laut untuk menuju Batam.
Sementara itu, BMKG Pekanbaru merilis berdasarkan pencitraan satelit Terra dan Aqua pada pukul 05.00 WIB tercatat 14 titik panas di Riau yang tersebar di lima kabupaten yakni Kuantan Singingi, Siak dan Indragiri Hulu masing-masing satu titik.
Selanjutnya titik panas terbanyak terdeteksi di Kampar dengan delapan titik panas dan Pelalawan dengan tiga titik panas. Dari 14 titik panas, BMKG Pekanbaru memastikan lima diantaranya adalah titik api yang terdeteksi di Kampar dengan empat titik api dan Pelalawan satu titik api.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau menyatakan bahwa kabut asap yang terjadi di Riau merupakan kiriman dari Jambi dan Sumsel.
"Keberadaan titik panas atau titik api di Riau sangat minim sekali. Sementara jika kita lihat di Jambi terdapat 100 titik panas dan Sumsel sendiri 621 titik panas. Arah angin juga cenderung dari Selatan ke Utara. Artinya kita masih dapat "limpahan" asap dari sana," kata Kepala BPBD Riau Edwar Sanger. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
Terkini
-
Ironi Pahlawan Nasional: Marsinah, Korban Orde Baru, Kini Bersanding dengan Soeharto
-
Apa Risiko Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto?
-
KPK Soal Kasus Whoosh: Ada yang Jual Tanah Negara ke Negara
-
Komnas Perempuan Usulkan Empat Tokoh Wanita Jadi Pahlawan Nasional
-
Pemprov DKI Bakal Ganti Nama Kampung Ambon dan Bahari, Stigma Negatif Sarang Narkoba Bisa Hilang?
-
Hanya 8 Persen Perempuan Jadi Pahlawan Nasional, Komnas Perempuan Kritik Pemerintah Bias Sejarah
-
Kisah Rahmah El Yunusiyyah: Pahlawan Nasional dan Syaikhah Pertama dari Universitas Al-Azhar
-
Panggil Dasco 'Don Si Kancil', Prabowo Ingatkan Kader: Manusia Mati Meninggalkan Nama
-
Rektor IPB Arif Satria Resmi Jadi Nakhoda Baru BRIN, Babak Baru Riset Nasional Dimulai
-
Dasco Ungkap Ultimatum Prabowo dari Hambalang: Sikat Habis Kader Korup!