Suara.com - Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan berharap Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) bisa menggelar sidang skandal pencacutan nama presiden dan wakil presiden oleh Ketua DPR Setya Novanto dilakukan terbuka. Ini dilakukan agar transparan.
"Melalui sidang MKD yang terbuka maka persoalan menjadi transparan," kata Zulkifli Hasan di acara wisuda sarjana Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Yasba di Kalianda, Lampung Selatan, Sabtu (21/11/2015).
Menurut Zulkifli, persoalan dugaan laporan pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden yang dilaporkan Menteri ESDM Sudirman Said ke MKD, sebaiknya diserahkan ke MKD untuk menindaklanjutinya.
Sebelumnya, setelah Sudirman Said menyampaikan laporan ke MKD, disebut-sebut Ketua DPR RI Setya Novanto bersama pengusaha perminyakan M Riza Chalid, mencatut nama Presiden dan Wakil Presiden dengan meminta saham PT Freeport Indonesia, 20 persen.
Ketua MPR RI itu menegaskan, Setya Novanto telah membantah tidak melakukan hal yang disebut-sebut meminta saham PT Freeport Indonesia, untuk Presiden dan Wakil Presiden.
"Karena itu, sebaiknya serahkan persoalan ini kepada MKD. Biarkan MKD bersidang secara terbuka dan tunggu hasilnya," ujarnya.
Menurut Zulkifli, setelah ada hasil keputusan dari MKD, maka dapat menghilangkan tuduhan-tuduhan.
Ketika ditanya, hasil pertemuan partai-partai politik anggota koalisi merah putih (KMP), sepakat akan membela Setya Novanto, menurut Zulkifli, sebaiknya serahkan persoalan ini kepada MKD.
Pada kesempatan tersebut, Zulkifli juga mengingatkan para pejabat negara dan pejabat daerah, yang telah mendapat kepercayaan dari rakyat untuk menjaga kepercayaan rakyat dan tidak mencederainya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Rekam Jejak Sri Mulyani Keras Kritik BJ Habibie, Kinerjanya Jadi Menteri Tak Sesuai Omongan?
-
Pajak Kendaraan di RI Lebih Mahal dari Malaysia, DPRD DKI Janji Evaluasi Aturan Progresif di Jakarta
-
Jalan Berlubang di Flyover Pancoran Makan Korban: ASN Terjatuh, Gigi Patah-Dahi Sobek
-
DPR Ingatkan Program Revitalisasi Sekolah Jangan Hanya Buat Gedung Mewah: Guru Juga Harus Sejahtera
-
Gibran Tak Lulus SMA? Said Didu Bongkar UTS Insearch Cuma 'Bimbel', Surat Kemendikbud Disorot
-
Ditinggal Jaksa di Tengah Gugatan Rp125 Triliun, Gibran Hadapi Sendiri Kasus Ijazah SMA-nya?
-
Geger Dugaan Skandal Terlarang Irjen KM, Terkuak Panggilan 'Papapz-Mamamz' Kompol Anggraini
-
Jadi Buron Kasus Pencemaran Nama Baik JK, Kejagung Buru Silfester Matutina
-
Inikah Wajah Kompol Anggraini Diduga Jadi Orang Ketiga di Rumah Tangga Irjen Krishna Murti?
-
Bukan Septic Tank! Ternyata Ini Sumber Ledakan di Pamulang yang Rusak 20 Rumah