Gubernur Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama dan Ruhut Sitompul serta Sirra Prayuna [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Dalam sidang perdana perkara dugaan penodaan agama di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, kemarin, terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meminta majelis hakim mengizinkan untuk memutarkan video Gus Dur ketika meminta masyarakat memilih Ahok sebagai gubernur Bangka Belitung pada tahun 2007.
Ketua tim pengacara Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Sirra Prayuna, menjelaskan kenapa Ahok meminta hal itu kepada hakim. Ahok, katanya, berharap dengan melihat video tersebut publik dapat memahami jalan pikiran Gus Dur yang mendukung Ahok sebagai kepala daerah.
"Iya itulah satu sebenarnya harapan Pak Basuki, supaya publik memahami jalan pikiran beliau ketika dia (Ahok) dalam proses kontestasi di Bangka Belitung," ujar Sirra di Restoran Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (14/12/2016)
Sirra mengatakan ketika persiapan mengikuti pilkada di Provinsi Bangka Belitung, Ahok diserang dengan isu SARA. Ketika itu, Gus Dur menyampaikan kepada masyarakat tentang esensi surat Al Maidah ayat 51.
"Dia juga dihadapi oleh masalah politiknya. Tidak diberikan ruang bagi orang yang tidak seiman untuk jadi pemimpin. Gus Dur menyampaikan, menjelaskan kepada masyarakat apa esensi dari Surat Al Maidah 51 itu," kata dia.
"Dalam konteks kepemimpinan, konteks pilkada bahwa bupati, wali kota, dan gubernur adalah merupakan pembantu, pelayan rakyat, bukan dalam konteks yang selama ini di pahami. Itu yang dijelaskan. pasti diputar untuk pembuktian nanti," Sirra menambahkan.
Ketika menyampaikan eksepsi, kemarin, Ahok menjelakan bahwa dia memahami dakwaan. Namun, Ahok mengaku tidak memahami mengapa dituntut telah menodai agama Islam.
Di akhir penyampaian nota keberatan, Ahok menceritakan pengalamannya bertemu dengan Gus Dur yang ketika itu masih menjabat Presiden RI.
“Saya berani mencalonkan diri sebagai gubernur, sesuai dengan amanah yang saya terima dari almarhum Gus Dur, bahwa gubernur itu bukan pemimpin tetapi pembantu atau pelayan masyarakat. Itu sebabnya, dalam pidato saya setelah pidato almarhum Gus Dur pada tahun 2007, saya juga mengatakan bahwa menjadi calon gubernur, sebetulnya saya melamar untuk menjadi pembantu atau pelayan rakyat,” kata Ahok.
Di akhir penyampaian nota keberatan, Ahok menceritakan pengalamannya bertemu dengan Gus Dur yang ketika itu masih menjabat Presiden RI.
“Saya berani mencalonkan diri sebagai gubernur, sesuai dengan amanah yang saya terima dari almarhum Gus Dur, bahwa gubernur itu bukan pemimpin tetapi pembantu atau pelayan masyarakat. Itu sebabnya, dalam pidato saya setelah pidato almarhum Gus Dur pada tahun 2007, saya juga mengatakan bahwa menjadi calon gubernur, sebetulnya saya melamar untuk menjadi pembantu atau pelayan rakyat,” kata Ahok.
Setelah itu, Ahok meminta majelis untuk mengizinkannya memutarkan video Gus Dur. Namun, permintaan Ahok tak dipenuhi.
Komentar
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Dedi Mulyadi Berlutut di Depan Kereta Kencana: Antara Pelestarian Budaya dan Tuduhan Penistaan Agama
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tragedi Prada Lucky: Sidang 22 Seniornya Digelar, Sang Ibu Tuntut Keterbukaan
-
Terbang ke Kualalumpur, Selain Gaza, Isu 'Nuklir' Jadi Bahasan Panas Prabowo di KTT ASEAN
-
'Cuma Omon-omon?' Refly Harun Skeptis Prabowo Bisa Lepas dari Pengaruh Jokowi
-
Siap-siap, Sidang Dimulai: KPK Limpahkan Berkas Eks Kadis PUPR Sumut ke Jaksa
-
PDIP Gagas Sumpah Pemuda Baru, Ini Kata Hasto Kristiyanto
-
Airbus A400M Milik TNI AU Akan Bermarkas di Halim
-
BNI Lepas 27.300 Pelari di Wondr JRF 2025 untuk Dorong Ekonomi Hijau dan Gaya Hidup Sehat
-
Hasto Kristiyanto: Dorong Kebangkitan Ekonomi Maritim dan Desa Wisata Indonesia
-
Indonesia Sambut Timor Leste, Anggota Paling Bungsu ASEAN
-
Warga Susah Tidur Gegara Suara Musik, Satpol PP Angkut Belasan Speaker Milik PKL di Danau Sunter