Suara.com - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol. Budi Waseso mengatakan pihaknya akan terus menggelar razia secara serentak hingga pergantian tahun.
Tak hanya di Jakarta, razia yang dinamakan "Operasi Mandiri Kewilayahan 2016" juga akan dilaksanakan di seluruh daerah.
"Semua sama dan sudah melakukan ini dan random di seluruh daerah sama kekuatan untuk memadai untuk keseluruhan serentak untuk di wilayah terus maraton," kata Buwas, sapaan Budi Waseso, ketika menggelar razia di Kafe Parc 19 Bistro Tarrace, Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (30/12/2016) dini hari WIB.
Kata Buwas, selain tempat hiburan malam, operasi razia juga akan dilakukan di tempat-tempat yang dianggap rawan peredaran seperti rumah kos, kontrakan dan hotel.
Lanjutnya, operasi narkoba ini juga melibatkan unsur TNI dan Polri serta pihak terkait. Pelabuhan-pelabuhan yang biasa menjadi pintu masuk peredaran narkoba juga akan dilakukan razia.
"Kita sudah bekerjasama dengan TNI, bea cukai, yang berkaitan dengan pelabuhan, Pol air semua, TNI AL yang punya pelabuhan," katanya.
Buwas juga menjelaskan bentuk kerja sama BNN dengan Polri dalam operasi razia.
"Mereka sudah punya target masing-masing lalu disinkronisasi dengan target kita terus dibagi per wilayah per sektor, sehingga tidak menumpuk dalam suatu tempat," jelas Buwas.
Namun, mantan Kabareskrim Mabes Polri itu belum bisa membeberkan hasil keseluruhan dari razia narkoba yang dilakukan secara serentak di semua wilayah Indonesia.
Baca Juga: Pakar: Pelaku "Cyber Crime" Didominasi Generasi Muda
Dia hanya mengatakan jika dari operasi ini sudah ada pengungkapan peredaran narkoba lintas daerah yang melibatkan ibu rumah tangga.
"Sedang bekerja. Beberapa sudah ada laporan. Ada yang kita buktikan ada peredaran itu. Kemarin kami di Makassar berhasil menangkap pesanan untuk Jakarta dengan memanfaatkan ibu rumah tangga cukup besar juga," kata dia.
"Ini bukti jelang tahun baru pasti permintaan besar," sambung Buwas.
Dia menambahkan jika pihaknya juga akan terus melakukan evaluasi untuk bisa mengungkap cara-cara baru yang digunakan para bandar narkoba.
"Kita evaluasi karena peredaran bisa dengan apa saja. Mereka berupaya peredaran tetap berjalan. Berani pasti karena dia (bandar) berupaya dengan cara berbeda, ada ambulans dipakai untuk mengedarkan narkoba, ini macam-macam selalu berubah," katanya.
Dia juga mengimbau agar masyarakat yang ingin menyambut tahun baru tidak menggunakan narkoba.
"Kita boleh pesta, boleh memeriahkan pergantian tahun, tapi kita tak perlu menggunakan narkoba karena narkoba sudah pasti merusak dan bahkan membunuh, kita boleh happy tapi tak boleh happy ending dengan tidak baik," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO