Suara.com - Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Daerah Front Pembela Islam Jakarta Habib Novel Bamukmin sudah mengetahui aksi warga RT 7, RW 5, Pulo Kalibata, Jakarta Selatan, memasang spanduk bertuliskan "pemakaman ini ga nerima bangke orang munafik/pendukung dan pembela penista agama" di tempat pemakaman keluarga. Novel mendukung aksi tersebut.
"Ketika itu saya diwawancara media mengenai sikap saya soal spanduk isi penolakan salatkan jenazah pro penista agama. Saya bilang memang di masjid imbauan untuk itu ada. Dan saya setuju karena itu sesuai dengan syariat Islam. Tapi perlu juga diketahui, kalau sudah ditolak di masjid, artinya harus juga ditolak dengan nggak boleh dikuburkan di pekuburan Islam," kata Novel kepada Suara.com, Selasa (7/3/2017).
Novel mengatakan sikapnya didasarkan pada dalil-dalil kitab suci dan dia menyebut 23 ayat yang disebutnya melarang umat tidak memilih pemimpin kafir. Selain itu juga dalil untuk tidak menyalatkan dan mendoakan jenazah orang yang disebutnya munafiq.
Setelah marak spanduk bertuliskan "masjid ini tidak mensholatkan jenazah pendukung dan pembela penista agama" kemudian muncullah spanduk di kuburan itu.
Novel mengatakan kuburan yang dipasangi spanduk tersebut berlokasi di dekat tempat pemungutan suara ulang pilkada Jakarta putaran pertama.
"Itu dekat pemilihan ulang itu di dekat pagar kuburan. Begitu kelar pemungutan ulang, ada imbauan (spanduk), bahkan dengan kata-kata versi mereka 'tolak bangke orang munafik atau pendukung penista agama,'" kata Novel.
Novel menyerukan kepada pemilih muslim agar di pilkada Jakarta putaran kedua yang akan dilaksanakan 19 April 2017 jangan memilih pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat. Sebab, kata dia, Ahok sudah menjadi terdakwa kasus dugaan penodaan agama.
Novel akan konsisten untuk selalu mengingatkan pemilih muslim tidak mendukung Ahok.
Kepada pemilih muslim yang di pilkada putaran pertama mendukung Ahok-Djarot, Novel menyarankan kepada mereka segera bertobat.
Baca Juga: Ada Sebuah Dupa di Ruang Sidang Ahok
Novel tidak sepakat aksi memasang spanduk boikot pendukung Ahok dapat memecah belah warga.
Justru sebaliknya, Novel mengkritik sikap tokoh yang disebutnya sebagai oknum ulama yang memecah belah umat.
"Kalau soal itu, ini sudah dipecah belah oleh oknum-oknum ulama, oknum ustadz. Ini diputarbalikan," kata dia.
Novel menegaskan penduduk Jakarta sebanyak 80 persen merupakan muslim. Jakarta, kata dia, harus dipimpin oleh tokoh yang mewakili mayoritas.
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Dedi Mulyadi Berlutut di Depan Kereta Kencana: Antara Pelestarian Budaya dan Tuduhan Penistaan Agama
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
Terkini
-
Bappenas Soroti Urbanisasi Indonesia: Kota Tumbuh Tak Terkendali, Produktivitas Rendah
-
Gaduh Laporan 'Ujaran Kebencian' Bahlil, Golkar Panggil Pelapor: Siapa yang Suruh?
-
Kelamin Suami Dipotong Istri Gara-gara Chat, Korban Naik Motor Sendiri ke RSCM Bawa Potongannya
-
Pakai Kacamata Hitam, Begini Momen Prabowo Sambut Kunjungan Presiden Brasil Lula di Istana Merdeka
-
Klaim Air Pegunungan Cuma Iklan? BPKN Siap Panggil Bos Aqua, Dugaan Pakai Air Sumur Bor Diselidiki
-
Draf NDC 3.0 Dinilai Tak Cukup Ambisius, IESR Peringatkan Risiko Ekonomi dan Ekologis
-
Usai Ancam Pecat Anak Buah jika Ngibul soal Dana Ngendap, KDM: Saya jadi Gak Enak Nih
-
Survei IDSIGH Ungkap Kinerja Gibran Stabil Sepanjang Tahun Pertama
-
Kenapa Harimau Masuk ke Permukiman? Pakar Beri Penjelasannya
-
Kemen PPPA: Kasus Kekerasan Santri di Malang Tunjukkan Lemahnya Perlindungan Anak di Pesantren