Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dipindahkan dari RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara, ke Rumah Sakit Mata, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (11/4/2017). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Penyidik Polda Metro Jaya belum bisa memastikan apakah orang yang terekam kamera itu pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan.
"Pelakunya masih kami cari ya. Informasi dari masyarakat memang masuk, ada beberapa yang memberikan foto. Foto itu kan kami harus tahu itu siapa. Apa dia pelakunya, masih kami perlu buktikan di sana. Tunggu saja," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, Selasa (18/4/2017).
Rumah Novel di Jalan Deposito, Perumahan Bank Bumi Daya, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, selama ini sering diawasi orang-orang tak dikenal. Keberadaan mereka menjadi perhatian setelah Novel disiram air keras oleh dua orang pengendara sepeda motor pada pagi buta, Selasa (11/4/2017).
Argo mengatakan polisi sangat berhati-hati mengusut kasus tersebut. Saat ini, polisi sedang menunggu hasil pemeriksaan tim Pusat Laboratorium Forensik terhadap closed circuit television di rumah Novel.
"Masih kami periksa ya. Soalnya ada CCTV di sana yang tidak merekam. Ada juga yang (rekamannya) kabur," kata dia.
Organ tubuh Novel yang paling parah setelah kena air keras yaitu mata. Saat ini, dia berada di salah satu rumah sakit di Singapura untuk menjalani operasi.
Sejauh ini, polisi belum bisa meminta keterangan Novel.
Polisi baru memeriksa 19 saksi. Nanti keterangan Novel akan dicocokkan dengan keterangan para saksi.
"Korban tentu belum diperiksa sampai saat ini. Jadi kami tunggu saja, karena keterangan korban ini akan kami simpulkan dengan keterangan saksi," kata dia.
"Pelakunya masih kami cari ya. Informasi dari masyarakat memang masuk, ada beberapa yang memberikan foto. Foto itu kan kami harus tahu itu siapa. Apa dia pelakunya, masih kami perlu buktikan di sana. Tunggu saja," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, Selasa (18/4/2017).
Rumah Novel di Jalan Deposito, Perumahan Bank Bumi Daya, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, selama ini sering diawasi orang-orang tak dikenal. Keberadaan mereka menjadi perhatian setelah Novel disiram air keras oleh dua orang pengendara sepeda motor pada pagi buta, Selasa (11/4/2017).
Argo mengatakan polisi sangat berhati-hati mengusut kasus tersebut. Saat ini, polisi sedang menunggu hasil pemeriksaan tim Pusat Laboratorium Forensik terhadap closed circuit television di rumah Novel.
"Masih kami periksa ya. Soalnya ada CCTV di sana yang tidak merekam. Ada juga yang (rekamannya) kabur," kata dia.
Organ tubuh Novel yang paling parah setelah kena air keras yaitu mata. Saat ini, dia berada di salah satu rumah sakit di Singapura untuk menjalani operasi.
Sejauh ini, polisi belum bisa meminta keterangan Novel.
Polisi baru memeriksa 19 saksi. Nanti keterangan Novel akan dicocokkan dengan keterangan para saksi.
"Korban tentu belum diperiksa sampai saat ini. Jadi kami tunggu saja, karena keterangan korban ini akan kami simpulkan dengan keterangan saksi," kata dia.
Kasus tersebut menjadi perhatian negara. Presiden Joko Widodo pun memerintahkan Kapolri membentuk tim khusus untuk mengungkap dalang penyiraman air keras ke mata Novel.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Novel Baswedan 'Senggol' Prabowo: Kembalikan Pegawai KPK Korban Firli, Ini Penegakan Hukum
-
Eks Pimpinan KPK Ungkap Latar Belakang Kasus Penyiraman Novel Baswedan
-
Kecewa ke Prabowo, Novel Baswedan Sebut Amnesti Hasto Tak Adil: Bagaimana dengan Pelaku Lain?
-
Novel Baswedan Blak-blakan Kritik Amnesti-Abolisi Prabowo: Tak Sesuai Pidato Sikat Habis Koruptor!
-
Eks Pimpinan KPK Ungkap Alasan Novel Baswedan Disiram Air Keras!
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta
-
Masih Nunggak, Kejagung Sita Aset Musim Mas dan Permata Hijau Group
-
Sultan Najamudin: Semua Mantan Presiden RI yang Telah Berpulang Layak Diberi Gelar Pahlawan