Suara.com - Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, selalu menarik perhatian khalayak. Sebab, melalui akun-akun media sosialnya, Kaesang selalu berlaku seperti pemuda kebanyakan, nyaris tak pernah formal dan dibatasi hal protokoler.
Terbaru, Kaesang mau bicara blak-blakan mengenai kehidupannya di Singapura. Kekinian, ia tercatat sebagai mahasiswa di salah satu universitas di negara kota tersebut.
Kaesang ternyata hidup layaknya anak indekos lainnya, semuanya serba berhemat. Ia mengungkapkan kisah suka dukanya menjadi ”anak kost” di Singapura dalam videobloger bernama Kevin Hendrawan.
Dalam video yang diunggah pada Selasa (3/10/2017) itu, Kaesang menuturkan bagaimana ia mengatur uang untuk makan sehari-hari.
”Untuk sehari-hari, makan siang dan makan malang palingan habis SGD10 sampai SGD13," ungkapnya.
Dengan demikian, merujuk pada kurs pertukaran uang, SGD10 setara Rp99 ribu. Sedangkan SGD13 setara Rp129 ribu.
”Sebagai catatan, saya makannya tak pakai beli minum ya. Kalau beli minum tambah mahal. Saya makanya bawa minum sendiri,” tuturnya.
Simak kisah lainnya di halaman 2.
Berkat pola seperti itu, Kaesang mengakui biaya makan minum dirinya selama sebulan hanya SGD50 atau setara Rp500 ribu.
Baca Juga: Ular Raksasa yang Gigit Satpam Nababan Digoreng Warga
Kevin yang mewawancarai Kaesang kaget tak percaya. ”Gak mungkin, (hidup) di Jakarta sebulan Rp500 ribu saja susah,” tukasnya.
Ia mengungkapkan, seringkali membeli 5 bungkus mi instan seharga SGD2 untuk kebutuhan makan selama 5 hari.
”Beli mi instan SGD2 dapat 5 bungkus. Nah, satu bungkus dibagi dua per hari, untuk makan siang dan makan malam. Itu pernah itu saya alami dulu,” tuturnya.
Karenanya, menurut Kaesang, biaya kehidupan di Singapura sebenarnya tak jauh berbeda dengan di Jakarta. Semuanya, kata dia, terganung gaya hidup yang bersangkutan.
”Tergantung tingkat kesombongan,” tukasnya sembari tertawa.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO