Suara.com - Alfius Agustinus, suami mendiang Deli Cinta Sihombing, tak memercayai mendiang istrinya menyewa jasa gigolo dan tewas di tangan Dedi Purbianto.
Ia mengatakan, Cinta adalah sosok istri yang setia dan penyayang terhadap dirinya maupun buah hati mereka.
"Dia setia dan sayang sama anak," ujar Alfius kepada Batamnews -—jaringan Suara.com-— di Polsek Batuaji, Batam, Selasa (26/12//2017).
Alfius juga tak memercayai Cinta menyewa jasa gigolo seperti pengakuan Dedi.
Ia mengakui, sebagai seorang pekerja di bidang pertambangan lepas pantai (offshore), dirinya kerap meninggalkan anak dan istrinya di rumah. Namun, Alfius tetap tak menyangka istrinya meninggal melalui cara tragis.
Ibu berusia 32 tahun itu dibunuh Dedi pada Rabu (20/12) pekan lalu. Cinta ditemukan tewas dengan tangan dan kaki terikat tali di atas ranjang kamar belakang rumahnya, Perumahan Center Raya, Tanjung Uncang, Batuaji, Batam.
Cinta yang ditemukan tak memakai celana tersebut, tewas di samping bayinya. Sang bayi yang baru berusia 3 tahun masih hidup meski tampak lemas, diduga sudah dua hari tak makan maupun minum.
Selang dua hari, Jumat (22/12), Dedi ditangkap di sebuah bar di sebelah Hotel Sidney, Sei Panas, Batam.
Pengakuan pelaku dan kronologis pembunuhan di laman berikutnya...
Dari tangannya, polisi menyita sebuah mobil dan televisi. Sedangkan satu unit ponsel milik Cinta telah dijual Dedi kepada seseorang.
"Pelaku mengakui itu adalah kali kedua dia disewa oleh korban. Pada pertemuan pertama, pelaku mengakui melayani korban di sebuah hotel. Tapi bayarannya kurang," tutur Kapolsek Batuaji, Komisaris Sujoko.
Pada "kencan" pertama di sebuah hotel di Nagoya, Dedi mengakui hanya dibayar Cinta Rp200 ribu. Padahal, kesepakatannya, Cinta harus membayar Rp1,5 juta setelah Dedi mampu melayaninya.
Selanjutnya, Dedi mengakui kembali dihubungi Cinta yang ingin kembali menyewa jasanya pada Rabu dini hari. Cinta lantas menjemput Dedi di sebuah hotel.
Sesampainya di rumah, Dedi mengakui sempat melayani Cinta di atas ranjang. Setelah selesai, Dedi lantas meminta biaya jasanya itu sekaligus kekurangan uang pada kencan pertama.
"Tapi, menurut pelaku, korban malah menghinanya. Pelaku mengklaim korban mengatakan 'pakai celana saja belum' sembari melontarkan kalimat hinaan," tutur Sujoko.
Merasa terhina, Dedi mengklaim dirinya marah sehingga mencekik leher Cinta hingga tak bernafas. Setelah memastikan Cinta tewas, Dedi mengikat tangan serta kaki korban.
"Selain membunuh, dia juga mengambil sejumlah barang berharga dari rumah korban. Di antaranya mobil Toyota Rush BP 1661 GI, televisi LED merek Panasonic, dan ponsel Samsung J5," ungkap Sujoko.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO