Melalui berbagai ceramah di youtube, saya diam-diam memang jatuh hati baik oleh pemikiran dan pendapat keagamaan beliau maupun cara penyampaian yang berkarakter dan menyegarkan. Bahkan jujur saya banyak menimba ilmu baru dan segar dari ceramah-ceramah beliau.
Oleh karenanya saya memutuskan untuk mengundang beliau. Saya mencari kontak beliau dan mengontak beliau. Subhanallah beliau dengan sangat hormat dan lapang dada merespon dengan positif undangan kami ke US insya Allah.
Keinginan saya untuk mengundang beliau adalah selain memberikan tausiah-tausiah ke masyarakat Indonesia di Amerika, juga seorang ustadz, apalagi sebesar nama beliau perlu diberikan akses global. Bahwa keluasan ilmu agama menjadi sangat penting untuk dibarengi oleh pengalaman yang lebih banyak sehingga wawasan akan semakin menjadi luas pula.
Maka saya berusaha menemui beliau di saat ada kesempatan kembali ke tanah air. Kesempatan itupun terjadi di tempat Ust. Arifin Ilham, Sentul. Subhallah saya menemukan sosok yang luar biasa dalam kesederhanaan, kesahajaan, tapi memilii kharisma dalam kata dan penyampaian.
Dua hari setelah itu kembali kami dipertemukan di kampung halaman saya di Makassar. Saya sungguh kagum betapa beliau dikarunia Allah kemampuan keilmuan dan daya tarik sehingga massa begitu berlimpah untuk mendengarkan tausiah-tausiah beliau.
Maka mendengarkan berita penolakan dan pencekalan itu menjadikan saya kecewa, entah kepada siapa. Walau saya sadar bahwa da’wah itu alamiahnya pasti akan tertantang. Saya bukan mempermasalahkan itu. Tapi mereka yang menolak atau mencekal dengan tuduhan-tuduhan yang jahat, bahkan tanpa ada bukti.
Sempurnahkan Ust. Abdul Somad? Apakah beliau bersih sama sekali dari kekurangan dan kesalahan?
Kata orang Amerika, who the hell is perfect? Siapa yang sempurna?
Tapi jika seorang Abdul Somad yang sopan, santun, imbang dan moderat, menghormati perbedaan, cinta sesama Muslim dan sesama manusia, dan cinta damai dicekal? Lalu siapa lagi yang dianggap tidak radikal? Apakah menyampaiakan Islam dengan jujur dan apa adanya itu radikal?
Baca Juga: Pengacara Abdul Somad Ketemu Wiranto, Ini yang Dibicarakan
Kalau ternyata radikalisme itu dipahami demikian, maka saya mengatakan tidak setuju dengan konsep moderasi. Jika moderasi berarti menyembunyikan kebenaran, mengesampingkan keadilan, maka masanya kita perlu merumuskan konsep moderasi yang berbeda. Wallahu a’lam!
Berita Terkait
-
Pengacara Abdul Somad Ketemu Wiranto, Ini yang Dibicarakan
-
Abdul Somad Sudah Maafkan Jurnalis Topskor Zulfikar Akbar
-
Sultan Brunei Marah Ustaz Somad Ditolak di Hong Kong? Hoaks
-
Abdul Somad Ditolak Masuk Hongkong, Begini Reaksi Fadli Zon
-
Topskor Didesak Selesaikan Kasus Zulfikar Akbar Secara Baik-baik
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Siap Diperiksa Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Cs Yakin Tak Ditahan: Silfester Saja Masih Bebas!
-
Pulihkan Nama Baik, Presiden Prabowo Beri Rehabilitasi Dua Guru Korban Kriminalisasi Asal Luwu Utara
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?