Anggota Komisi X DPR dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan Reni Marlinawati [suara.com/Dian Rosmala]
Sampai sekarang, anggota Komisi X DPR dari Fraksi PPP Reni Marlinawati mengaku tidak mengerti kenapa Hongkong menolak kedatangan Ustadz Abdul Somad untuk memenuhi undangan ceramah di hadapan warga negara Indonesia yang bekerja di negeri itu.
"Ketika Abdul Somad diundang oleh jamaahnya, kemudian mau datang eh dia ditolak, itu logikanya dari mana?" ujar Reni kepada Suara.com, Kamis (28/12/2017).
Penolakan terhadap Abdul Somad terjadi pada Minggu (24/12/2017). Menurut cerita Abdul Somad lewat Instagram, dia dibawa petugas, lalu diperiksa. Setelah itu, disuruh pulang lagi ke Indonesia hari itu juga.
Reni belum mendapatkan informasi resmi mengenai alasan Hongkong tak menerima Abdul Somad.
"Saya tidak tahu sampai sekarang penjelasan dari KJRI di Hongkong apa," kata Reni.
Ketua Fraksi PPP itu juga heran kenapa penolakan terhadap ulama yang hendak ceramah marak terjadi. Bahkan, kata dia, sejumlah ulama seringkali diidentikkan dengan radikalisme.
Reni menduga ada pihak yang sengaja mengorganisir aksi penolakan terhadap ulama tertentu di sejumlah daerah atau negara tertentu.
"Saya menduga ini ada sekelompok orang-orang yang ingin menciptakan seolah-olah di sini itu, orang-orang menolak ustadz, negara ini menolak ustadz," tutur Reni.
Menurut Reni kalau keadaan begini dibiarkan terus terjadi, bisa menjadi bola panas di tengah masyarakat. Reni khawatir umat marah dan terjadi perpecahan.
"Ini kayak membangunkan macan tidur. Itulah kenapa saya meminta kepada pemerintah untuk melakukan penanganan tepat, karena ustadz itu kan punya banyak jamaah," kata Reni.
"Ketika Abdul Somad diundang oleh jamaahnya, kemudian mau datang eh dia ditolak, itu logikanya dari mana?" ujar Reni kepada Suara.com, Kamis (28/12/2017).
Penolakan terhadap Abdul Somad terjadi pada Minggu (24/12/2017). Menurut cerita Abdul Somad lewat Instagram, dia dibawa petugas, lalu diperiksa. Setelah itu, disuruh pulang lagi ke Indonesia hari itu juga.
Reni belum mendapatkan informasi resmi mengenai alasan Hongkong tak menerima Abdul Somad.
"Saya tidak tahu sampai sekarang penjelasan dari KJRI di Hongkong apa," kata Reni.
Ketua Fraksi PPP itu juga heran kenapa penolakan terhadap ulama yang hendak ceramah marak terjadi. Bahkan, kata dia, sejumlah ulama seringkali diidentikkan dengan radikalisme.
Reni menduga ada pihak yang sengaja mengorganisir aksi penolakan terhadap ulama tertentu di sejumlah daerah atau negara tertentu.
"Saya menduga ini ada sekelompok orang-orang yang ingin menciptakan seolah-olah di sini itu, orang-orang menolak ustadz, negara ini menolak ustadz," tutur Reni.
Menurut Reni kalau keadaan begini dibiarkan terus terjadi, bisa menjadi bola panas di tengah masyarakat. Reni khawatir umat marah dan terjadi perpecahan.
"Ini kayak membangunkan macan tidur. Itulah kenapa saya meminta kepada pemerintah untuk melakukan penanganan tepat, karena ustadz itu kan punya banyak jamaah," kata Reni.
Komentar
Berita Terkait
-
Viral Ustaz Abdul Somad Sindir Pedas Orang Tua yang Marah Anaknya Dihukum Guru
-
UAS Umpamakan Hubungan Santri dengan Kiai lewat Mahzab Cinta: Susah Dilogikakan!
-
Ustaz Abdul Somad Bantah Patok Tarif Dakwah Rp40 Juta, Arie Untung Ikut Bersaksi
-
Bukan Sekadar Hadiah, Ini Makna di Balik Peci dan Tasbih Ustaz Abdul Somad untuk Ruben Onsu
-
Ketemu di Mekah, Ruben Onsu Dapat Hadiah Tak Terduga dari UAS
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
Terkini
-
Dipolisikan Pengusaha Gegara Ngutang di Pilkada, Wawali Blitar: Sudah Selesai, Salah Paham Saja
-
Wanti-wanti Pejabat PKS di Pemerintahan Prabowo, Begini Pesan Almuzzammil Yusuf
-
Dishub DKI Pastikan Tarif Transjakarta Belum Naik, Masih Tunggu Persetujuan Gubernur dan DPRD
-
Jakarta Jadi Tuan Rumah POPNAS dan PEPARPENAS 2025, Atlet Dapat Transportasi dan Wisata Gratis
-
Cuaca Jakarta Hari Ini Menurut BMKG: Waspada Hujan Sepanjang Hari Hingga Malam
-
Sopir Angkot Cegat Mikrotrans JAK41 di Velodrome, Dishub DKI Janji Evaluasi Rute
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045