Suara.com - Puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Melawai mengklaim tak ada preman yang memfasilitasi mereka berjualan di atas saluran air dan trotoar jalan tersebut.
Saat ini mereka berjualan di Jalan Sunan Ngampel dan Adityawarman I, Kelurahan Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Mereka menempati trotoar yang seharusnya untuk pejalan kaki.
Sebab status mereka di sana ilegal. Bahkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno membantah memberikan fasilitas OK OCE ke mereka.
"Itu hoax ya, Nggak ada oknum - oknum atau preman yang fasilitasi kami di sini. Kami memang orang - orang lama jualan di sini. Nggak ada gitu - gitu (fasilitasi preman)," kata Puji, PKL yang berjualan Aksesoris Ponsel di Jalan Sunan Ngampel, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (28/2/2018).
Puji menegaskan para PKL dengan mendirikan tenda berwarna hijau lantaran inisiatif para PKL. Mereka membelinya atas dasar gotong royong.
Harga satu tenda pun untuk berjualan berkisar Rp475 ribu.
Menurut Puji para PKL rata - rata sudah berjualan selama kurang lebih 30 Tahun, maka itu mengenai informasi adanya oknum atau preman yang memberikan tempat berjualan. Bagi para PKL tidak ada.
Sementara itu, mengenai spanduk OKE OCE yang dipasang di setiap tenda para PKL yang merupakan program pemerintah DKI Jakarta, kini sudah di copot.
Namun, Puji berharap para PKL mendapatkan perhatian dari pemerintah Pemprov DKI Jakarta untuk dapat para PKL bergabung.
Baca Juga: PKL Jual Nama OK OCE di Melawai, Ini Reaksi Sandiaga
Menurut Puji, para PKL juga sudah mendapatkan pembinaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dari Pemrov DKI. Adapun Pemprov DKI juga sudah mendata para PKL yang berjualan disekitar lokasi.
"Kami sudah pernah dapat pembinaan UKM. Kami para PKL juga sudah di data sama Pemprov DKI. Jadi nggak ada masalah," ujar Puji.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram
-
Minta Pendampingan KPK, Gus Irfan Pastikan Ibadah Haji dan Umrah Bebas Rasuah
-
Misteri Keracunan 1.315 Siswa Terpecahkan: BGN Temukan Kadar Nitrit Hampir 4 Kali Lipat Batas Aman
-
Wali Kota Semarang Dorong Sekolah Rakyat Jadi Wadah Lahirkan Generasi Hebat
-
Izin Dibekukan, DPR Ingatkan TikTok untuk Kooperatif dan Transparan
-
12 Tokoh Ajukan Amicus Curiae di Praperadilan Nadiem, Gugat Bobroknya Sistem Penetapan Tersangka