Suara.com - Warga Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, digegerkan oleh seorang warga bernama Hitler Saragih (45) yang nekat gantung diri hingga tewas.
Hitler adalah warga Kecataman SeriKuala Lobam, yang gantung diri di rumahnya sendiri, Jalan Cendrawasih 2 Nomor 3 Blok A RT 003/RW 004 Kelurahan Tanjung Permai, Selasa (24/4/2018) pagi.
Kapolsek Bintan Utara Komisaris M Jaswir mengatakan, terdapat dua motif Hitler untuk bunuh diri berdasarkan penelusuran polisi.
„Penyebab pertama yaitu dikarenakan sakit yang diderita korban. Sebab, di rumah korban ditemukan obat-obatan serta surat medis,“ kata Jaswir kepada Batamnews—jaringan Suara.com, Rabu (25/4/2).
Surat-surat yang ditemukan polisi adalah surat pemeriksaan kesehatan seperti salinan resep, surat rujukan balik dan surat keterangan masih memerlukan perawatan di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Angkatan Laut (Rumkital) Dr Midiyato Suratani di Tanjungpinang pada 20 April 2018.
Dalam surat keterangan masih memerlukan perawatan di FKRTL itu, korban didiagnosis dokter mengalami F 41.2 atau gangguan anxietas campuran lainnya.
Dikarenakan kondisi korban belum stabil, dokter menyarankan korban kembali lagi pada 21 Mei 2018 mendatang untuk menindaklanjuti perawatan kesehatannya.
Sedangkan di dalam surat rujukan balik, korban diminta oleh dokter yang menangani perawatannya kembali mengontrol kesehatannya pada 20 Juli 2018 mendatang.
Ketiga pucuk surat yang ditemukan itu, diterbitkan oleh dr Rudy Cahyono SpKJ yang merupakan dokter spesialis kejiwaan.
Baca Juga: Hadapi Real Madrid, Bayern Munich Terancam Pincang
"Di rumah korban kami menemukan 3 pucuk surat. Surat itu berisikan perawatan kesehatan yang dijalani korban di Rumkital Dr Midiyato Suratani di Tanjungpinang," terangnya.
Temuan tiga pucuk surat dan obat-obatan itulah yang akan ditindaklanjuti oleh kepolisian, guna proses penyelidikan lebih lanjut.
Selain itu, kata Jaswir, polisi akan meminta keterangan beberapa saksi dari pihak keluarga maupun kerabat.
Sementara penyebab kedua adalah, adanya permasalahan keluarga. Sebelum ditemukan tewas gantung diri oleh anaknya yang masih duduk di bangku SMP itu, korban dan istrinya sempat terlibat pertengkaran.
Akibatnya, istri korban pergi dari rumah selama beberapa hari. Hal inilah yang juga diduga kuat membuat korban nekat mengakhiri hidupnya secara tragis.
"Istrinya juga pergi dari rumah, sudah beberapa hari lah. Mungkin ada masalah rumah tangga, tapi kami tak tau persisnya masalah apa," kata salah satu tetangga korban.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Aksi Culas Bos Pangkalan Elpiji Terbongkar, Oplos Tabung Gas hingga Raup Rp70 Juta Saban Bulan
-
Singgung Sorotan Negatif Program MBG di Media Sosial, DPR Desak Pemulihan Kepercayaan Publik
-
Dapur MBG Penyebab Keracunan di SDN Gedong Tak Bersertifikat, Komnas PA Tuntut Tanggung Jawab Hukum
-
Anggota DPR Desak 'Rebranding' Program Makan Bergizi: 'Gratis'-nya Dihapus, Konotasinya Negatif
-
22 Siswa SDN 01 Gedong Diduga Keracunan MBG, Pramono Anung Enggan Berkomentar
-
Tinjau Langsung Ponpes Al Khoziny yang Ambruk, Begini Pesan Menag Nasaruddin Umar
-
Marak Kasus Keracunan, Komnas PA Tolak Guru Jadi Bahan Uji Coba Sampel MBG
-
Gelar Aksi di Monas, Ibu-Ibu Kritik MBG: 8.649 Anak Keracunan Bukan Sekadar Angka Statistik!
-
Respons Krisis MBG, Menkes 'Potong Birokrasi', Gandeng Mendagri untuk Fast-Track Sertifikat Higienis
-
Takjub Adab Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir, Amien Rais Terenyuh: Buat Saya Artinya Dalam