Suara.com - Staf ahli mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih, Tahta Maharaya, mengakui pernah diperintahkan untuk menukarkan uang Rp 7,6 miliar ke dalam pecahan yang lebih kecil dari Eni. Hal itu diungkapkan Tahta saat menjadi saksi untuk terdakwa Eni Saragih atas perkara suap PLTU Riau-1.
Tahta menerangkan, uang tersebut rencananya akan diberikan kepada tim sukses pemenangan suami Eni, Muhammad Al Khadziq, yang maju sebagai calon Bupati Temanggung pada Pilkada 2018 lalu.
"Saya bilang ini hanya penukaran uang. Ditanya untuk apa saya bilang nggak tahu, saya hanya ditugaskan sama ibu untuk menukarkan," kata Tahta dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta Pusat, Rabu (26/12/2018).
Ia menjelaskan, penukaran uang sebesar Rp 7,6 miliar dilakukan secara bertahap dan dilakukan di beberapa lokasi. Salah satunya di Plaza Mandiri.
"Ya, totalnya itu. Yang saya berdasarkan data penukaran uang itu," ucap Tahta.
Sementara terdakwa Eni Saragih pun membenarkan apa yang disampaikan saksi Tahta. Bahwa uang tersebut memang untuk dibagikan kepada tim relawan pemenangan suami Eni.
"Kan kasihan kalau misalnya mereka akhirnya mungkin dalam satu hari itu mereka harus meninggalkan atau mungkin butuh apa. Jadi ini bukan (kepentingan politik), murni untuk relawan yang banyak," ungkap Eni.
Berita Terkait
-
Kemasan Suap Bos Blackgold ke Eni, dari Amplop sampai Kantong Plastik
-
Gunakan Staf dan Kode, Cara Eni Terima Suap Bos PT Borneo Samin Tan
-
Setnov Beberkan Pertemuan Eni dan Kotjo di Ruang DPR
-
Kotak Suara Berbahan Kardus, Maruf: Waktu Dibahas DPR Tidak Ada Protes
-
Kasus Proyek PLTU Riau-1, Setnov Bakal Bersaksi untuk Terdakwa Eni Saragih
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Wings Air Resmi Buka Rute Jember-Bali, Jadwal Penerbangan Segera Dirilis
-
Bangun Ulang dari Puing, 5 Fakta Rumah Ahmad Sahroni Rata dengan Tanah Usai Tragedi Penjarahan
-
Ulah Camat di Karawang Diduga Tipu Warga Rp1,2 Miliar Modus Jual Rumah, Bupati Aep Syaepuloh Murka
-
Peringatan BMKG: Dua Bibit Siklon Picu Cuaca Ekstrem November 2025
-
Dirikan Biodigister Komunal, Pramono Harap Warga Jakarta Kelola Limbah Sendiri
-
Pramono Setujui SMAN 71 Gelar Pembelajaran Tatap Muka Senin Depan: Yang Mau Daring Boleh
-
Rekam Jejak Arsul Sani: Hakim MK yang Dilaporkan karena Ijazah Doktor Palsu, Ini Profil Lengkapnya
-
Geger Tudingan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, Kampus di Polandia Diselidiki Otoritas Antikorupsi
-
PBHI: Anggota Polri Masih Bisa Duduk di Jabatan Sipil, Asal...
-
Buntut Ledakan SMAN 72, DPR Minta Regulasi Platform Digital Diperkuat: Jangan Cuma Game Online