Suara.com - Mendekati detik-detik Pilpres 2019, jagat media sosial terus diramaikan berbagai unggahan terkait calon presiden. Berbagai macam unggahan berseliweran, prestasi, kritikan hingga keburukan tiap capres ramai jadi bahan pembicaraan para netizen di media sosial.
Salah satu unggahan yang sempat viral di media sosial adalah sebuah video yang diunggah di sebuah halaman Facebook bernama Joko For Laugh. Dalam unggahan Video itu diberi narasi:
"Jokowi Sembunyikan Uang Di Luar Negeri...?"
"Faizal Assegaf: Kami memiliki bukti 32 rekening milik Presiden Joko Widodo dan Istrinya di 20 bank luar negeri,"
Hingga Rabu (20/2/2019) siang pukul 13.25 WIB, unggahan video itu sudah menuai 5.000 lebih komentar, dan 20.934 kali dibagikan.
Dalam video itu ditampilkan Ketua Progres 98, Faizal Assegaf yang menyebutkan ada 32 rekening milik capres Joko Widodo dan istrinya, Iriana Joko Widodo, di beberapa bank di luar negeri yang bernilai hingga 8 juta dolar AS.
Pihaknya lalu mempertanyakan Jokowi yang tidak melaporkan puluhan rekening di luar negerinya itu kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia pun menyimpulkan adanya kecurangan dan ketidaknetralan KPU dalam kasus ini.
"Jadi kalau kasus-kasus ini sama sekali tidak ditanggapi khususnya oleh KPK dan KPU, menurut kami, ada upaya untuk melanggengkan atau menghalalkan praktik demokrasi busuk untuk melahirkan calon presiden boneka melalui kekuatan-kekuatan intervensi," ujar Faizal dalam video tersebut.
Ternyata, video serupa juga pernah diunggah di beberapa akun Facebook hingga menjadi viral. Namun belakangan, akun tersebut sudah tidak ada atau dihapus. Salah satu yang mengunggah video yang sama itu adalah akun Rara Putri Edelweis pada 13 September 2018.
Fakta Sesungguhnya:
Baca Juga: Ledakan di Mal Taman Anggrek, Restoran AW dan Hokben Ikut Hancur
Dari penelusuran Suara.com, video viral tersebut ternyata merupakan kejadian lama dan menjadi isu hangat pada pertengahan 2014 lalu. Atau menjelang pilpres yang diikuti oleh Jokowi dan pasangannya Jusuf Kalla saat itu.
Progres 98 saat itu menemukan dugaan adanya manipulasi laporan kekayaan Joko Widodo. Mereka menuding Jokowi tidak transparan ketika menyampaikan laporan kekayaannya ke KPU dan KPK. Temuannya yaitu 32 rekening atas nama Joko Widodo dan Iriana senilai 8 juta dolar AS yang terdaftar di beberapa bank di luar negeri seperti di Hong Kong, Filipina, Singapura, dan lainnya. Lengkapnya bisa dicek di sini.
Tudingan soal Jokowi memiliki rekening di bank luar negeri juga sudah ditelusuri dan diklarifikasi oleh KPK pada 2014 lalu oleh Wakil Ketua KPK saat itu Adnan Pandu Praja. Berita lengkapnya bisa dicek di sini.
Kesimpulan:
Terjadi penggunaan informasi yang sesat dalam unggahan video yang viral tersebut. Diduga sengaja dibingkai untuk menjadi sebuah isu negatif dengan menyebarkan pelintiran yang sudah beberapa kali disebarkan sebelumnya.
Berita Terkait
-
Viral Puluhan Warga Bentangkan Spanduk Prabowo saat Jokowi ke Pandeglang
-
Ke Komnas HAM, Tim Prabowo Tak Singgung Pelanggaran HAM Masa Lalu
-
Sah, Jokowi Lantik Syamsuar dan Edy Jadi Gubernur dan Wagub Riau
-
Johnny G Plate: Debat Pilpres Ditonton Dunia, Jangan Grasa-grusu
-
Lahan Prabowo Disindir di Debat, BPN: Jokowi Kacau Dalam Memahami HGU
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO