Suara.com - Pulau Komodo yang selama ini menjadi destinasi wisata menarik di Indonesia mendapat sorotan serius dari Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (Pemprov NTT).
Sorotan tersebut berupa keinginan Pemprov NTT agar Pulau Komodo di Taman Nasional Komodo (TNK) Labuan Bajo, Manggarai Barat tidak mengarah ke turisme massal atau "mass tourisme".
"Jadi nantinya setelah dilakukan konservasi, wisatawan yang masuk ke Pulau Komodo akan dibatasi. Karena kita tak ingin, Pulau Komodo itu mengarah ke mass tourisme," kata Kepala Biro Humas Pemprov NTT Marius A Jelamu seperti dilansir Antara, Jumat (5/4/2019).
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan perkembangan penutupan Pulau Komodo per 1 Januari 2020 yang bertujuan untuk dilakukan konservasi.
Konservasi tersebut dilakukan mulai dari penanaman kembali pohon-pohon, menata mendatangkan kembali makanan komodo serta menjaga agar kehidupan liarnya komodo bisa terlihat lagi ketika dikunjungi wisatawan.
"Kita ingin memastikan agar pasokan makanan Veranus Komodoensis itu terjaga dengan baik, serta memastikan komodo di Pulau Komodo itu tidak jika seperti yang kita saksikan saat ini," ujar dia.
Ia menambahkan, jika liar komodonya, wisatawan yang berkunjung ke kawasan wisata hewan purba itu, tak diijinkan berjalan kaki, tetapi harus menggunakan kendaraan yang tak bisa dijangkau oleh komodo.
Bagi wisatawan yang akan melihat komodo di Pulau Komodo juga harus melakukan pemesanan tiket secara daring atau online dengan jumlah tiket yang dibatasi.
Lebih lanjut, ia menambahkan jika sudah ditutup wisatawan untuk sementara bisa melihat komodo di Pulau Rinca yang juga sangat banyak komodo.
Baca Juga: Murah, Xiaomi Jadi Brand TV Nomor Satu di Negara Ini
"Jadi yang akan ditutup itu bukan Taman Nasional Komodo. Tetapi hanya Pulau Komodo saja," tambahnya.
Rencana penutupan Pulau Komodo dilakukan pemprov untuk bisa menata taman nasional tersebut agar habitat komodo menjadi lebih berkembang. Karena muncul kekhawatiran hewan reptil tersebut akan saling memangsa, karena habitatnya semakin terancam.
Salah satu yang paling mencolok adalah berkurang populasi rusa sebagai makanan komodo. Kurangnya rusa tersebut lantaran maraknya perburuan liar di area taman nasional tersebut. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
'Kondisi Masyarakat Belum Siap' Kebijakan Siswa SMA SMK NTT Masuk Sekolah Jam 5 Pagi Dikritik
-
DPRD NTT Ngaku Tak Diajak Komunikasi Soal Sekolah Masuk Jam 5 Pagi: Kebijakan Ini Mengagetkan
-
Tarif Baru Pulau Komodo Berlaku 1 Januari 2023, Pemprov NTT Lakukan Sosialisasi Masif
-
Pemprov NTT: Pemberlakuan Tarif Baru Masuk Pulau Komodo Mulai Berlaku 1 Januari 2023
-
Pemprov NTT Terus Lakukan Sosialisasi Tiket Masuk Kawasan Taman Nasional Komodo
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Tim Penyelamat Freeport Temukan Dua Korban Longsor, Pencarian 5 Pekerja Masih Berlanjut
-
Momen Prabowo Subianto Disambut Hangat Diaspora di New York, Siap Sampaikan Pidato Penting di PBB!
-
Agus Suparmanto Dinilai Bisa Jadi Kunci Perubahan PPP, Dukungan Keluarga Mbah Moen Jadi Modal
-
Longsor Freeport: 2 Pekerja Berhasil Ditemukan , 5 Orang Masih dalam Pencarian
-
Hitung-hitungan Jelang Muktamar X PPP: Mardiono Disebut Masih Kuat dari Agus Suparmanto
-
Jokowi Beri Arahan 'Prabowo-Gibran 2 Periode', Relawan Prabowo: Tergantung Masyarakat Memilih
-
DPR Desak Penghentian Sementara PSN Kebun Tebu Merauke: Hak Adat Tak Boleh Dikorbankan
-
Usai Pecat Anggota DPRD Gorontalo, PDIP Beri Pesan: Jangan Cederai Hati Rakyat!
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau
-
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Kontroversial yang Hilang Sebulan saat Dicari Mahasiswa