Suara.com - Sebanyak 15 personel Kepolisian gugur sampai hari ini, Senin (22/4/2019) selama bertugas pada masa Pemilu 2019. 15 polisi yang meninggal tersebut tersebar di berbagai daerah, khususnya wilayah yang sulit dijangkau.
Karopenmas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, gugurnya 15 anggota kepolisian terjadi saat, sebelum bahkan seusai pencoblosan. Mulai dari distribusi logistik, pengamanan pemilu, penghitungan suara dan pengawalan surat suara.
"Sampai dengan hari ini ya sudah 15 anggota yang gugur dalam melaksanakan tugas," ujar Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (22/4/2019).
Menurut Dedi anggota yang gugur itu mayoritas berasal dari luar pulau Jawa yang dikenal rawan. Dedi mencontohkan daerah rawan seperti Kalimantan Timur, NTB, NTT, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.
Dedi menyebut, di daerah tersebut kondisi geografis tiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) beragam. Ada yang lokasinya sangat jauh, sulit dijangkau dan bahkan ada yang gugur dalam kecelakaan lalu lintas.
"Ya memang kondisi tiap orang berbeda. Kemudian kondisi masalah geografis TPS tersebut berbeda-beda," kata Dedi.
Dedi mengaku, pihak Polri sangat berduka atas gugurnya 15 anggota tersebut. Ia menegaskan, para personel yang gugur nantinya mendapat kenaikan pangkat, perpanjangan gaji, santunan, dan hak lainnya.
"Seluruh anggota yang gugur mendapat penghargaan berupa kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi dari pangkat semula dan tentu hak-haknya juga," pungkas Dedi.
Berikut daftar nama personel Kepolisian yang gugur saat Pemilu 2019 sampai Senin (22/4/2019).
Baca Juga: Menangkan Jokowi, KPU Depok Ternyata Salah Input Data Pilpres TPS 30
AKP Suratno, Ditintelkam Polda Kaltim
Aiptu Jonter Siringgo, Polres Dairi Polda Sumut
Bripka Mashadi, Polres Indramayu Polda Jabar
Aipda Stefanus Pekuwali, Polres Kupang Polda NTT
Arie Adrian Winatha, Biro operasi Polda Kalsel
Aiptu Mohammad Supri, Polresta Sidoarjo Polda Jatim
Brigpol Prima Leoin Nurman Zasono, Polres Bondowoso, Polda Jatim
Ipda Tolok Sudarto, Polres Berau Polda Kaltim
Aiptu Daniel Mota, Polres Belu, Polda NTT
Bripka Yustinus Petrus, Polres Ende, Polda NTT
Aiptu M Saepudin, Polres Bandung Polda Jabar
Bripka Ikhwanul Muslimin, Polres Lombok Tengah, Polda NTB
Brigpol Arip Mustakim, Polres Bekasi Kabupaten, Polda Metro jaya
Brigjen Pol Syaiful Zachri, Ditbinpotmas Korbinmas, Baharkam Polri
Ipda Paulus Kenden, Polres Tanah Toraja
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO