Suara.com - Koordinator Juru bicara Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak mengaku tim hukum telah menyiapkan puluhan saksi yang akan memberikan keterangan dalam sidang gugatan sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK).
Terkait hal ini, Dahnil mengharapkan hakim MK mempertimbangkan untuk menghadirkan seluluh saksi yang disiapkan Tim Hukum Prabowo-Sandiaga.
"20 sampai 30 saksi dan kami berharap tidak ada pembatasan jumlah saksi dan jumlah bukti. Karena kan begini, desakannya adalah silakan buktikan. Ini kan TSM klaim (pihak 01) terstruktur, sistematis dan masif, silakan buktikan," ujar Dahnil di Media Center Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya I, Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa (18/6/2019).
Namun, kata Dahnil, jika jumlah saksi yang dihadirkan dibatasi, MK sama saja menghambat pembuktian secara keseluruhan pihak Prabowo-Sandiaga.
Ia juga berharap para hakim MK tidak terjebak dengan proses prosedural sidang, namun masuk kepada hal-hal yang substansif.
"Kami berharap hakim MK tidak terjebak dengan proses prosedural sidang, tapi kemudian masuk kepada hal-hal yang subtansif termasuk dalam upaya melakukan pembuktian. Makanya kita akan sementara ini ada 20 sampai 30 saksi yang akan dipersiapkan untuk memaparkan fakta dan data," kata dia.
Ketika ditanya soal MK yang membatasi jumlah saksi dan ahli yang akan memberikan keterangan dalam sidang sengketa PHPU yakni masing-masing 15 saksi dan dua orang ahli, Dahnil berharap MK bisa membuat diskresi.
Namun jika jumlah saksi dibatasi 15 orang, pihak Prabowo-Sandiaga akan memilah siapa saja saksi yang keterangannya dianggap substansif dalam perkara gugatan di MK.
"Tentu kami berharap MK tidak terjebak pada proses prosedural termasuk aturan terkait dengan 15 (saksi) itu. MK kan bisa membuat diskresi atau apa nanti. Tapi kalau kemudian hanya bisa 15, tentu kami akan memilih dan memilah saksi yang kami kira punya dampak sistematik untuk mengungkapkan fakta dan data," ucap Dahnil.
Baca Juga: Kutip Pesan Nabi, Kubu Jokowi Minta MK Tolak Permohonan Prabowo
Lebih lanjut, Dahnil juga enggan mengungkapkan latar belakang saksi-saksi yang dihadirkan.
"Kami tentu enggak bisa ungkapkan seperti yang disebutkan, tentu saksi dalam perlindungan, termasuk sementara ini dalam perlindungan kami," tandasnya.
Berita Terkait
-
Kubu Prabowo Keliru Mengutip, Luhut Bacakan Keberatan Tim Lindsey di Sidang
-
Luhut Sebut Kubu Prabowo Serampangan Kutip Artikel Profesor Australia
-
Soal Jawaban KPU dan Kubu Jokowi di MK, Dahnil: Standar, Biasa Saja
-
Link Berita Media Online Bukan Alat Bukti, Kubu Prabowo: Menghina Jurnalis
-
Disebut Kubu Prabowo Over Pede, Ketua KPU: Saya Cukup Optimistis
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
PSSI Protes AFC, Wasit Laga Timnas Indonesia di Ronde 4 Kok dari Timur Tengah?
Terkini
-
Pengamat: Dulu Arab Spring Kini Asian Blitzer, Serangan Kilat Bertenaga AI Ancam Rezim Prabowo
-
Surat Terbuka Susi Pudjiastuti untuk Prabowo Soal Tambang Nikel Raja Ampat: Mohon Hentikan, Pak...
-
Beredar Surat Pernyataan Makan Bergizi Gratis, Orangtua Disuruh Tanggung Risiko Keracunan
-
Digugat di MK, Benarkah Kolom Agama di KTP dan KK akan Dihapus?
-
Demo 17 September 2025: 5.000 Ojol Bakal Geruduk Istana-DPR, Ini 7 Tuntutan Utamanya
-
Ironi Ceramah Ustaz Khalid Basalamah: Keras Larang Haji Ilegal, Kini Pakai Kuota Bermasalah
-
Misteri 3 Orang Hilang Pasca-Demo Agustus, Menko Yusril Turun Tangan, Keluarga Justru Belum Melapor
-
Total Tersangka Kerusuhan di Makassar Capai 53 Orang, Termasuk 11 Anak, Begini Nasibnya!
-
Raffi Ahmad Menolak Jadi Menpora RI
-
Kasus Haji Segera Ada Tersangka, Bagaimana Nasib Ustaz Khalid Basalamah usai Kembalikan Uang ke KPK?