Suara.com - Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Mahfud MD mengingatkan, bahwa Indonesia akan menjadi sebuah bangsa yang besar pada 2045 atau masuk dalam masa Indonesia Emas. Modal utama untuk mencapai masa Indonesia Emas adalah persatuan dan menjaga keberagaman Indonesia.
"Pada tahun 2036, bonus demografi akan mencapai pada puncaknya sebagai pendukung Indonesia Emas pada tahun 2045," katanya, dalam Bincang Seru Mahfud yang bertajuk "Inspirasi, Kreasi dan Pancasila", di Grha Widya Wisuda Kampus (GWW) IPB Dramaga Bogor, Senin (14/10/2019).
Keberagaman merupakan sebuah kekuatan bagi bangsa Indonesia untuk dapat maju.
"Keberagaman yang sebenarnya bisa jadi modal kita untuk maju. Dulu kita bersatu sehingga bisa merdeka, sekarang kita bersatu untuk maju," ujar Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan itu.
Terkait keberagaman dan toleransi, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini menandaskan bahwa Tuhan adalah Maha Pluralis dan Maha Toleran. Tuhan juga yang menciptakan perbedaan tidak untuk perpecahan, tapi untuk saling mengenal dan menghormati.
"Hindari ujaran kebencian yang bisa menyebabkan permusuhan, sehingga tidak bisa bersatu. Kalau Anda bertuhan, tentu tidak akan melakukan itu," tambahnya.
Pada kesempatan itu, Mahfud minta penegak hukum untuk lebih tegas menindak pelaku ujaran kebencian dan berita bohong.
"Karena itu bisa membuat bangsa kita rusak. Ini bukan anti kritik. Kritik dibutuhkan, tapi bukan berupa hinaan, hasutan yang dapat menimbulkan perpecahan," kata Mahfud.
Menurutnya, persoalan hoaks dan ujaran kebencian tidak bisa dianggap remeh, karena bisa memporak-porandakan persatuan dan kesatuan bangsa.
Baca Juga: Mahfud MD Bela Amien Rais, Sebut Tak Pernah Hina BJ Habibie
Komitmen Kebangsaan IPB
Dalam kesempatan yang sama, Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) University Arif Satria, dengan perwakilan wali amanat, perwakilan alumnus, dosen, dan mahasiswa menandatangani Komitmen Kebangsaan.
"IPB meneguhkan komitmen jati diri sebagai rumah kebhinekaan. IPB tidak memberi ruang untuk paham yang bertentangan dengan Pancasila," kata Arif.
Komitmen Kebangsaan ini menyikapi dinamika terkini yang berimbas ke IPB. Sebelumnya, salah satu dosen IPB ditangkap polisi terkait langkah antisipasi aksi teror.
Alhasil dalam beberapa waktu terakhir, IPB menuai beragam hujatan terkait insiden itu.
"Belum lama ini IPB terkena 'badai tsunami', tapi dosen dan seluruh civitas akademi solid mengawal kebangsaan," ujar Arif.
Ia menambahkan, selama ini pihak kampus telah melakukan aksi-aksi nyata untuk merawat keberagaman.
Berita Terkait
-
Penusukan Wiranto Disebut Settingan, Mahfud MD: Itu Contoh Ujaran Kebencian
-
Soal Perppu KPK, Mahfud MD: Jangan Berpolemik, Tunggu Putusan Presiden
-
Mahfud MD: Papua Ada Benih-benih Separatis Peninggalan Penjajah Belanda
-
Cerita Mahfud MD Bahas UU KPK dengan Jokowi: Sambil Tertawa-tawa
-
BEM Nusantara Pilih Judicial Review, Ini Reaksi Mahfud MD
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
Terkini
-
Makin Beringas! Debt Collector Rampas Mobil Sopir Taksol usai Antar Jemaah Umrah ke Bandara Soetta
-
Dari Logo Jokowi ke Gerindra: 5 Fakta Manuver Politik 'Tingkat Dewa' Ketum Projo Budi Arie
-
Said Abdullah PDIP Anggap Projo Merapat ke Prabowo Strategi Politik Biasa, Ada 'Boncengan' Gibran?
-
7 Fakta Gubernur Riau Abdul Wahid Kena OTT KPK, Harta Cuma Rp4,8 Miliar
-
Menerka Siasat Budi Arie: Projo 'Buang' Muka Jokowi, Merapat ke Prabowo Demi Nikmat Kekuasaan?
-
Ancaman Banjir di Depan Mata, Begini Kesiapan Pemprov DKI Hadapi Cuaca Ekstrem hingga Februari 2026
-
Budi Arie Pilih Merapat ke Gerindra, Refly Harun: Tak Ada Lawan dan Kawan Abadi, Hanya Kepentingan!
-
Tinjau Tanggul Baswedan yang Ambruk, Pramono Janji Buatkan Baru Dengan Tinggi 40 Meter
-
Tiba di Stasiun Manggarai, Prabowo Jajal KRL Baru dari China dan Tinjau Kereta Khusus Petani
-
Heboh Projo Gabung ke Gerindra, Hensa Curiga Settingan Jokowi Langgengkan 2 Periode Prabowo-Gibran