Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Mardani Maming, mengklaim perusahaan pasti akan tetap menjalankan protokol Covid-19 untuk mencegah penularan di antara pekerja mereka.
Mardani berpendapat, kebijakan ini penting untuk menopang bisnis pengusaha, selain mencegah pemutusan kerja secara massal.
"Ada bidang yang tidak bisa dikerjakan dari rumah. Misalnya pertambangan, pekerjanya harus turun ke lapangan," ujar Mardani.
"Rata-rata dilakukan pemeriksaan sebelum masuk kantor. Ada tes berkala dan perusahaan harus melaporkan juga ke pemerintah," tuturnya.
Pernyataan ini berkebalikan dengan pengakuan Dea, karyawan swasta di Jakarta, yang menyebut protokol Covid-19 sama sekali tak dijalankan di kantornya.
Lantas bagaimana pemerintah memastikan kebijakan untuk pekerja di bawah 45 tahun ini tidak akan memperburuk pandemi Covid-19 di Indonesia?
Dalam jawab tertulis, juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, menyebut pengendalian, terutama di wilayah dengan pembatasan sosial berskala besar, tetap dijalankan pemerintah daerah.
"Pengawasan dan penindakan atas pelanggaran dilakukan oleh gugus tugas daerah," kata Yurianto.
Kebijakan mengizinkan pekerja di bawah 45 tahun bekerja normal di luar rumah muncul di tengah pemberlakuan PSBB di berbagai daerah.
Baca Juga: Setelah DKI dan Jawa Barat, Jawa Timur Rencana Ajukan PSBB Skala Provinsi
PSBB DKI Jakarta, misalnya, baru akan berakhir 22 Mei. Sementara PSBB wilayah Bogor, Depok, dan Bekasi juga berlaku hingga akhir Mei.
Selama pandemi ini, hingga 20 April lalu, menurut data Kementerian Ketenagakerjaan, sekitar 2,8 juta pekerja sudah dirumahkan. Mereka memprediksi, puncak PHK massal akan terjadi Juni mendatang.
Indonesia mencatat rekor penambahan kasus terbanyak dalam rentang 24 jam, yaitu 689 kasus, pada Rabu (13/05), dengan angka infeksi total sebanyak 15.438 orang.
Berita Terkait
-
PKL di Pasar Tanah Abang Masih Bandel, Pak Camat Curhat Kebingungan
-
PPP Minta Keputusan Usia di Bawah 45 Tahun Boleh Kerja Ditinjau Lagi
-
Mal Ditutup, Pizza Hut Jualan di Pinggir Jalan
-
HMS Center Minta Pemerintah Tak Buru-buru Longgarkan PSBB
-
PSBB Mau Dilonggarkan, Ahli Epidemiologi: Ini sudah Longgar Banget!
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
Terkini
-
Pemprov Sumut Beri SPP Gratis, Internet Gratis, Pelatihan Tenaga Pengajar
-
Daftar 17 Hari Libur Nasional 2026 Resmi Berdasarkan SKB 3 Menteri
-
Pendidikan Ketua PBNU Gus Fahrur, Sebut Food Tray MBG Mengandung Babi Boleh Dipakai setelah Dicuci
-
Cinta Segitiga Berujung Maut: Pemuda Cilincing Tewas Ditikam Pisau 30 Cm oleh Rival Asmara
-
Narasi Prabowo - Gibran Dua Periode Disorot: Orientasi Kekuasaan Jauh Lebih Dominan?
-
Imbas Pasutri di Cakung Ribut: Rumah Ludes Dibakar, Suami Dipenjara, Istri-Mertua Luka-luka!
-
Rocky Gerung Bongkar Borok Sistem Politik!
-
Wahyudin Moridu Ternyata Mabuk saat Ucap 'Mau Rampok Uang Negara', BK DPRD Gorontalo: Langgar Etik!
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"