Hanan mengatakan kondisi masyarakat di Inggris berbeda pada tahun 1990-an.
"Tak banyak saat itu orang yang jadi mualaf karena tak banyak berita negatif di media. Namun setelah serangan 11 September (pada 2001 di New York), saya takut untuk pergi keluar sendiri dengan anak-anak. Dan saya tidak lagi pakai abaya dan menggunakan baju biasa. Alhamdulilah saya tidak mengalami ejekan dan saya masih pakai jilbab."
Dalam 25 tahun terakhir ini, Hanan mengatakan ia mengalami banyak perubahan, namun menekankan ia ingin menunjukkan identitas sendiri.
Ia menyebut contoh pada mereka yang pindah agama setelah menikah dengan komunitas tertentu dan berpakaian mengikuti kebiasaan komunitas itu.
"Saya ingin menunjukkan identitas saya sebagai Muslim Inggris, tanpa perlu menghilangkan apa yang saya miliki sebelumnya," kata Hanan menutup ceritanya.
Berita Terkait
-
7 Aturan Baru PSBB di Jakarta: Belajar di Rumah sampai Boleh Boncengan
-
Hidroksiklorokuin Tidak Cegah Virus Corona, Dokter Donald Trump Ngeyel
-
Gelandang Persib Ini Manfaatkan Perabot Rumah untuk Bantu Latihan
-
Anak Berisiko Cemas dan Mimpi Buruk akibat New Normal, Ini Kata Ahli!
-
Tiga Bulan Tanpa Pemasukan, Pedagang di Pantai Parangtritis Menjerit
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka