Suara.com - Halte Transjakarta koridor 9 Slipi Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, kembali dibuka untuk menaikturunkan penumpang pasca dilakukan sterilisasi usai seorang pria tewas di halte tersebut.
Berdasarkan pantauan Suara.com di lokasi sejak pukul 18.00 WIB tampak kondisi halte kembali sibuk. Para penumpang tampak naik dan turun dari halte tersebut.
Petugas pelayanan halte tampak kembali bekerja seperti biasa melayani penumpang naik dan turun dari halte Slipi Petamburan. Sementara itu, penerapan protokol kesehatan tetap diterapkan kepada calon penumpang dengan cara dicek suhu sebelum masuk halte.
Nuryati, salah satu petugas keamanan Halte Slipi Petamburan, mengatakan, pasca seorang pria tewas di halte tersebut dan kemudian dievakuasi, pihak Transjakarta langsung melakukan penyemprotan disinfektan.
"Sudah disterilisasi ini tadi. Udah disemprot disinfektan," katanya saat ditemui Suara.com di lokasi.
Sebelumnya, Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta, Nadia Diposanjoyo, menyampaikan halte sempat ditutup untuk disterilisasi secara menyeluruh.
"Ditutup untuk dilakukan penyemprotan disinfektan dan sterilisasi serta akan dibuka kembali setelah penanganan secara keseluruhan selesai," kata Nadia dalam keterangannya.
Lebib lanjut, Nadia mengimbau masyarakat khususnya pelanggan setia untuk secara disiplin terus bekerjasama dalam protokol kesehatan saat menggunakan layanan Transjakarta.
Sebelumnya diberitakan, seorang pria ditemukan tewas di Halte TransJakarta Slipi, Jakarta Pusat, Selasa (21/7/2020) sekitar pukul 15.00 WIB.
Baca Juga: Pria Tewas Mendadak di Halte Slipi, Begini Kronologi Versi TransJakarta
Dikutip dari Antara, adanya peristiwa penemuan mayat yang belum diketahui identitasnya itu membuat kegiatan menaikkan dan menurunkan penumpang di halte ini sementara ditiadakan.
Petugas Kepolisian Sektor Metro Tanah Abang saat ini berada di tempat kejadian penemuan jasad pria tersebut.
"Iya benar, ini saya masih di TKP," kata Kepala Unit Reskrim Polsek Metro Tanah Abang Ajun Komandan Polisi Haris Akhmad Basuki saat dikonfirmasi, Selasa.
Berita Terkait
-
Heboh Pria Tewas di Halte TransJakarta Slipi, Begini Kronologinya
-
Pria Tewas di Halte Slipi Petamburan, TransJakarta Semprotkan Disinfektan
-
Istana Sebut Persoalan Covid-19 dan Ekonomi Tidak Bisa Dipisahkan
-
Pria Tewas Mendadak di Halte TransJakarta Slipi, Sempat Pingsan saat Jalan
-
Studi: Penularan Covid-19 Lebih Tinggi pada Anak Sekolah di Atas 9 Tahun
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis