Suara.com - Seorang pria asal Australia, Stipe Lozina, dijatuhi hukuman tiga tahun penjara karena menyerang seorang wanita muslim yang tengah hamil di Sydney Barat.
Menyadur ABC, Kamis (1/10/2020), aksi pria 43 tahun itu saat memukul perempuan bernama Rana Elasmar terekam kamera pengawas kafe Parramatta.
Di persidangan daring hari ini, Kamis (1/10/2020), Lozina berulang kali mengganggu proses hukuman di Pengadilan Distrik New South Wales.
Dia menyela dengan menampilkan tautan video dan menuding seseorang dari agama Islam seperti Elasmar pernah melukai ibunya.
Hakim Christopher Craigie memperingatkan Lozina bahwa tautan itu akan dibungkam jika dia melanjutkan.
"Terima kasih," kata Lozina sebelum berdiri, mematikan lampu di kamar dan menghadap ke pintu.
Ketika diberitahu oleh petugas pemasyarakatan hukuman akan dilanjutkan tanpa dia, dia menjawab: "Saya tidak peduli."
Hakim Craigie melanjutkan dengan mengatakan Elasmar angat ketakutan selama serangan "yang pada dasarnya kejam" itu.
"Serangan itu sangat berpotensi menyebabkan luka yang sangat serius bagi korban dan anaknya yang belum lahir," kata Hakim Craige.
Baca Juga: Profesor Greg Fealy: Pemerintahan Jokowi Represif Terhadap Kaum Islamis
Tindakan yang disebut turut mengguncang persepsi Elasmar tentang tolernasi warga Australia terhadap muslim membuat hakim menjatuhkan hukuman tiga tahun kepada Lozina.
Hakim Craigie mengatakan dia tidak pernah mengalami interupsi seperti yang dilakukan Lozina selama lebih dari 40 tahun dalam sistem peradilan pidana.
Dalam hukuman, dia mengakui "perjuangan lama Lozina dengan penyakit mental", dan menerapkan pemotongan tahanan 25 persen untuk pengakuan bersalahnya.
Lozina, yang telah didiagnosis menderita skizofrenia, menolak untuk menggunakan Bantuan Hukum dan bersikeras untuk mewakili dirinya sendiri melalui proses persidangan, meskipun telah diperingatkan untuk tidak melakukannya.
Dia mengaku bersalah melakukan penyerangan yang benar-benar terjadi luka fisik dan menghadapi hukuman penjara maksimal lima tahun.
Elasmar, yang mengaku menjadi sasaran karena dia mengenakan jilbab, mengatakan dia khwatir akan keselamatan anaknya yang masih dalam kandungan.
Berita Terkait
-
Jepang, AS, Australia, dan India akan Duduk Bareng Bahas Cara Hadapi China
-
Warga Minggir Kerap Dengar Tangisan Balita 4,5 Tahun yang Tewas Dianiaya JR
-
Tersulut Dendam Lihat Wajahnya, JR Tega Tewaskan Balita 4,5 tahun di Sleman
-
Balita di Sleman Tewas di Tangan Pacar Ibu, Selama 2 Tahun Dianiaya
-
Disiksa Majikan, TKI Nekat Kabur Lewat Balkon dari Lantai 15
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Gibran Wakilkan Pidato Presiden di KTT G20, Ini Alasan Prabowo Tak Pergi ke Afrika Selatan
-
Profil Irjen Argo Yuwono: Jenderal Kepercayaan Kapolri Ditarik dari Kementerian Buntut Putusan MK
-
Hadiri KTT G20 di Afsel, Gibran akan Berpidato di Depan Pemimpin Dunia
-
KPK Buka-bukaan Asal Duit Rp300 M di Kasus Taspen: Bukan Pinjam Bank, Tapi dari Rekening Penampungan
-
Harapan Driver Ojol Selepas Nasib Mereka Dibahas Prabowo dan Dasco di Istana
-
Analis: Masa Depan Politik Budi Arie Suram Usai Ditolak Gerindra dan PSI
-
Soal Anggota Polri Aktif di Kementan, Menteri Amran: Justru Sangat Membantu
-
Pigai Ajak Publik Gugat UU KUHAP ke MK Jika Khawatir dengan Isinya: Kami Dukung, Saya Tidak Takut!
-
KPK Ungkap Alasan Bobby Nasution Belum Dihadirkan di Sidang Korupsi Jalan Sumut
-
Tak Bayar Utang Pajak Rp25,4 Miliar, DJP Sandera Pengusaha Semarang: Ini Efek Jera!