"Ini adalah sistem polisi paralel di atas kerja sama polisi bilateral, dan dapat mengganggu penyelidikan polisi atau proses di negara-negara itu," kata Sam.
"Ini mungkin bisa membungkam aktivis hak asasi manusia yang tinggal di luar negeri dan melakukan penganiayaan terhadap mereka dengan menggunakan metode ilegal."
Sam mengatakan kurangnya kejelasan dan transparansi dalam ruang lingkup operasi dapat memicu kekhawatiran jika"diaspora China di negara-negara itu dapat menjadi subjek pengawasan atau penyelidikan rahasia."
"Negara-negara di mana kantor polisi ini berada harus mengatur jangkauan operasi polisi China dan mengaturnya dengan ketat."
Titik kontak dan kantor polisi China di luar negeri tetap didirikan meski pun sudah ada perjanjian dan kerangka kerja untuk mengatasi kejahatan internasional.
Kepolisian Federal Australia, misalnya, menandatangani beberapa perjanjian dengan Kementerian Keamanan Publik China, yang mengatur badan kepolisian China, untuk menargetkan kejahatan transnasional dan mempertahankan kerja sama di berbagai bidang.
Additional reporting oleh Qiao Wu
Diproduksi oleh Hellena Souisa dari artikel ABC News.
Baca Juga: Pabrik TSMC Bakal Dihancurkan Jika China Invasi Taiwan
Berita Terkait
-
5 Sisi Gelap Zodiak Libra yang Jarang Diketahui
-
5 Foto Kondisi Terbaru Rumah Uya Kuya Usai Dijarah, WC Sampai Dicopot!
-
Sesar Lembang: Benarkah Ancaman Gempa Besar Mengintai Bandung Raya?
-
Lewat Sirukim, Pramono Sediakan Hunian Layak di Jakarta
-
SAS Institute Minta Program MBG Terus Dijalankan Meski Tuai Kontroversi: Ini Misi Peradaban!
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
Terkini
-
Penghitungan Belum Rampung, KPK Sebut Kerugian Negara Gegara Kasus Haji Lebih dari Rp1 Triliun
-
Inspeksi Prabowo di Teluk Jakarta, TNI AL Unjuk Kekuatan Maritim Sambut HUT ke-80
-
Sempat Dilalap Api, Profil Kilang Minyak Dumai: Pemasok 16% Energi Nasional Berjuluk 'Putri Tujuh'
-
Malam-malam, Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun untuk Wapres Gibran
-
Hakim MK 'Sentil' Hasto: Ngapain Gugat UU Tipikor ke Sini? Lobi Saja DPR, Kan Mereka Setuju
-
KPK Kumpulkan Bukti Kasus Pemerasan TKA, Cak Imin hingga Ida Fauziyah Berpotensi Diperiksa
-
Sebelum Cecar Gubernur Kalbar Soal Kasus Mempawah, KPK Analisis Barang Bukti Hasil Penggeledahan
-
Cak Imin Dorong Sekolah Umum Terapkan Pola Pendidikan Sekolah Rakyat: Ini Alasannya!
-
Warga Manggarai Tak Sabar Tunggu Proyek LRT Fase 1B Rampung, Macet Dianggap Sementara
-
Lewat Sirukim, Pramono Sediakan Hunian Layak di Jakarta