Suara.com - Sejumlah massa pendukung terdakwa kasus penipuan korban Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya, Natalia Rusli, diserang orang tidak dikenal (OTK) saat hendak menggelar aksi di depan Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Kelompok tersbeut mengatasanamakan diri sebagai Koalisi Mahasiswa Hukum Nusantara.
Mobil bus yang mereka tumpangi dilempari kayu seukuran bola tenis. Akibatnya satu orang penumpang terluka akibat terkena serpihan kaca.
Koordinator aksi, Mario mengatakan pelemparan ini terjdi saat mereka bekumpul di kawasan Menteng Jakarta Pusat. Sesaat sebelum menuju Pengadilan Negeri Jakarta Barat.
“Tiba-tiba ada dua pengendara sepeda motor melempar benda tumpul,” kata Mario saat di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Selasa (30/5/2023).
Saat itu, lanjut Mario, ada dua orang pria yang diduga melakukan pelemparan menggunakan satu unit sepeda motor. Namun saat ingin dilakukan pengejaran, kedua orang tersebut keburu kabur.
"Setelah melempar, dua orang itu langsung kabur," ungkapnya.
Akibat peristiwa tersebut, salah satu massa ada yang mengalami luka dibagian hidung akibat terkena serpihan kaca yang pecah.
“Sudah diobati tadi. Cuma luka ringan,” kata Mario.
Demo di PN Jakbar
Diketahui, koalisi Mahasiswa Hukum Nusantara kerab menggelar demonstrasi untuk memberikan dukungan kepada Natalia Rusli. Mereka hadir setiap kali Natalia Rusli menjalani persidangkan.
Bahkan, dalam beberapa kesempatan, mereka sempat menghdang laju masuk mobil tahanan Natalia Rusli sebelum masuk ke dalam Gedung PN Jakarta Barat. Perwakilan mereka juga hadir dalam ruang sidang untuk menyaksikan langsung jalannya persidangan.
Dalam tuntutannya, massa meminta agar Natalia Rusli dibebaskan atau perkaranya diselesaikan dengan Restorative Justice. Hal itu karena Natalia Rusli sudah dianggap mengembalikan uang Verawati Sanjaya sebesar Rp 55 juta dari total yang diserahkan Rp 45 juta.
Dalam perkaranya, Natalia Rusli didakwa terkait kasus penipuan dan penggelapan dana korban KSP Indosurya. Natalia Rusli dikatakan melakukan penipuan terhadap korban Verawati Sanjaya.
Berita Terkait
-
Tuntut Ketersediaan Obat Hepatitis C, Massa Geruduk Gedung Kemenkes
-
Pengacara Tak Terima Natalia Rusli Disebut Advokat Abal-abal, Bisa Berpraktik Meski Belum Disumpah
-
Gegara Bikin Kisruh di Sidang Kasus Penipuan KSP Indosurya, Verawati Sanjaya Hampir Diusir Majelis Hakim
-
Verawati Sanjaya Hampir Diusir Majelis Hakim Gara-gara Bikin Kisruh di Sidang Kasus Penipuan KSP Indosurya
-
Demo Tuntut Hapus Pungli, Sejumlah Mahasiswa UIN Raden Intan Lampung Dipukuli Satpam
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah Terbaru Desember 2025, Pilihan Wajib Gamer Berat dan Multitasker Ekstrem
-
Tak Sampai Satu Bulan, Bank Jakarta Klaim Salurkan 100 Persen Dana dari Menkeu Purbaya
-
Rupiah Melemah Tipis ke Rp16.626, Pasar Cari Petunjuk dari Risiko Global
-
iQOO 15 Resmi Meluncur di Indonesia: HP Flagship Monster Pertama dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
Terkini
-
Tragedi Banjir Sumbar: 161 Jenazah Dikenali, Puluhan Lainnya Masih 'Tanpa Nama', Mayoritas Anak-anak
-
Bandara 'Pribadi' IMIP Morowali, Karpet Merah Investor atau Ancaman Kedaulatan?
-
Dewas KPK Panggil Jaksa yang Tak Periksa Bobby Nasution dalam Kasus Korupsi Pembangunan Jalan Sumut
-
Dasco Pimpin Langsung Rapat dengan 3 Badan Intelijen, Ini Bocoran Bahasannya
-
Menteri LH Soroti Hilangnya Puluhan Ribu Hektare Hutan di Balik Bencana Sumatra
-
Pemprov Jakarta Kejar Pasokan Air Bersih di Muara Angke, Pramono: 2026 Kalau Bisa di Atas 85 Persen
-
Beda Status Bencana Nasional dan Daerah: Mengapa Banjir Sumatera Belum Ditetapkan?
-
Viral Beras Untuk Korban Banjir di Sumatra Rusak Akibat Dilempar dari Helikopter, Ini Kata Mensos
-
Buntut Paksa Napi Muslim Makan Daging Anjing, Kalapas Enemawira Resmi Dicopot!
-
Pengamanan Super Ketat: 2.029 Personel Kawal Agenda Delegasi Tinggi Tiongkok di Jakarta