Anehnya, IDF tidak menyebutkan satu nama pun pejuang Hamas yang tertangkap. Dalam video-video yang lain yang diunggah pihak Israel pun tidak menyebutkan "telah melumpuhkan pasukan Hamas".
Apakah IDF masuk ke rumah sakit dan menyerang ruangan kosong? Kejanggalan ini juga dirasakan oleh analis politik senior Al Jazeera, Marwan Bishara.
Dalam sebuah video kanal YouTube Al Jazeera English, Bishara mengungkapkan analisanya atas beberapa klaim Israel tersebut.
"Mereka menunjukkan kepada kita senjata itu, sungguh mencengangkan. Mengapa Hamas meninggalkan senjata bukan yang lain?" kata Bishara heran.
Ia bahkan mengibaratkan klaim Israel ini seperti adegan dalam film Godfather.
"Itu terdengar kocak tapi benar-benar tragis. Sebab Israel pikir ini akan berhasil. Faktanya, menurut mereka ada militan Hamas di sana satu-satunya yang bisa melindungi mereka adalah senjata tapi kenapa (Hamas) meninggalkan senjata disana?" ucapnya.
Bishara menduga, Israel tidak bisa menunjukkan bukti bahwa Hamas disana. Jadi Israel menduga-duga barang-barang disana sebagai milik Hamas.
"Jadi Israel menunjukkan dugaan itu sebagai bukti padahal itu adalah omong kosong. Mereka tidak memiliki apapun untuk ditunjukkan sebagai pembenaran melakukan genosida di Gaza dan pengeboman rumah sakit dan daerah sekitarnya," ujar Bishara.
Ia juga menekankan pentingnya masyarakat untuk jeli melihat tingkah IDF akhir-akhir ini. Terutama ketika militer Israel membawa kardus-kardus yang diklaim sebagai bantuan alat medis ke rumah sakit.
"Ketika mereka membawa sejumlah kardus ke dalam RS Shifa beberapa jam terakhir. Kita lihat videonya, mereka membawa kardus ke dalam. Saya hanya berpikir mungkin saja mereka merekayasa TKP di rumah sakit untuk memperlihatkan Hamas ada di sana," kata Bishara.
Bagi Bishara, klaim-klaim ini mengingatkannya pada perang Irak. Dimana Amerika terus-terusan memberi narasi bahwa ada senjata pemusnah massal yang disembunyikan Irak. Padahal nyatanya senjata itu tidak pernah ditemukan.
"Bagi saya ini seperti memori tentang perang Irak, senjata pemusnah massal. Nyatanya tidak ada yang namanya senjata pemusnah massal. Dan tidak ada markas Hamas di bawah rumah sakit. Itu semua pembenaran untuk mereka melakukan kejahatan perang," ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
Terkini
-
Usai Kunjungan Gibran, Kemendagri Janji Perbaiki Program Kesehatan dan Pendidikan di Papua!
-
Mengapa Tutut Soeharto Gugat Menteri Keuangan Purbaya ke PTUN?
-
DPR Dukung Aturan Satu Warga Satu Akun Medsos, Legislator PKS: Bisa Cegah Kriminal
-
Kepsek Dicopot Gegara Anak Walikota Prabumulih? Klarifikasi Malah Bikin Warga Meradang!
-
Kekayaan Tutut Soeharto yang Gugat Menteri Keuangan Purbaya
-
Ratusan Siswa di Banggai Kepulauan Keracunan Usai Santap MBG
-
DPR Enggan Ambil Pusing Pigai Ganti Istilah Aktivis Hilang: Terpenting Kembalikan ke Keluarganya
-
Mendagri Beberkan Perbedaan Kepemimpinan Birokratis dan Teknokratik kepada Calon Kepala OJK
-
Balas Dendam? Pengamat Ungkap Alasan Prabowo Pilih Mantan Pemecatnya Jadi Menko Polkam
-
Bus Transjakarta Tabrakan dengan Truk di Cideng, Manajemen Pastikan Penumpang Selamat